1.Melukis gambar devosional sebagai sebuah ungkapan emosi spiritual
Emosi spiritual (bhāv) didefinisikan sebagai memiliki kesadaran yang intens akan kehadiran Tuhan YME dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya, kita hanya menyadari keberadaan kita sendiri di setiap saat sepanjang hari. Seiring identitas kita mengakar di alam bawah sadar kita, kita mengalami dunia ini hanya dari sudut pandang yang individualistik. Namun dengan latihan spiritual teratur, sebuah kesadaran yang baru terbentuk di dalam pikiran kita. Secara bertahap kita menjadi sadar akan kehadiran Tuhan YME dalam setiap situasi. Saat kita melakukan setiap tindakan dalam hidup dengan kesadaran yang intens akan Tuhan, maka kesadaran ini dikenal sebagai memiliki emosi spiritual.
Artikel ini menampilkan suatu bentuk emosi spiritual yang ditunjukkan oleh Ibu Uma Ravichandra, atau Umaka sebagaimana ia dikenal oleh rekan-rekan pencari Tuhan YME (seeker). Umaka adalah seorang seeker dari India, dan karena latihan spiritualnya, dia selalu dalam keadaan emosi spiritual. Meskipun dia tidak pernah mengikuti pelatihan formal dalam bidang seni, dia mengungkapkan emosi spiritualnya dengan menggambar berbagai gambar devosional dirinya di hadirat Shrīkrushṇa. Selagi menggambar gambar-gambar ini, cinta kasihnya pada Shrikrushna sangat kuat sehingga gambar-gambar ini menjadi hidup dengan kesadaran Ilahi (Chaitanya) yang terkandung didalamnya. Dengan demikian, gambar-gambar ini sekarang telah menjadi tempat penyimpanan yang memberikan kebahagiaan hakiki (Ānand) dari pengabdian kepada Tuhan YME bagi yang melihatnya.
Terdapat berbagai jenis emosi spiritual. Sebagai contoh:
- Vātsalyabhāv yang berarti emosi spiritual cinta kasih seorang ibu. Inilah jenis cinta kasih yang dimiliki ibunda dari Shrikrushna terhadapNya.
- Dāsyabhāv yang berarti memiliki emosi spiritual seorang pelayan bagi Tuhan.
- Sakhyabhāv yang berarti memiliki emosi spiritual bahwa Tuhan adalah seorang sahabat.
Umaka memiliki bālakbhāv, yang berarti emosi spiritual seorang anak. Dengan jenis emosi spiritual ini, seorang seeker memiliki kepolosan, kemurnian dan cinta kasih kepada Tuhan YME seperti yang dimiliki anak kecil terhadap orang tuanya. Perasaan yang dominan adalah bahwa, “Saya adalah anak Tuhan yang kecil. Tuhan sendiri adalah ibu, ayah, saudara kandung, teman dan pelindung saya.” Ini semacam emosi spiritual anak-anak pada Shrikrushna yang membuat pikiran Umaka terlena. Dalam keadaan emosi spiritual ini, dia mulai berpikir bahwa dia adalah seorang anak berusia tiga tahun dan dia menggambar berbagai gambar dari perspektif seperti anak-anak namun kaya secara spiritual
‘Sebuah gambar berbicara seribu kata’, yang berarti apa yang diungkapkan dalam seribu kata dapat diungkapkan melalui sebuah gambar. Gambar balakbhav Ibu Uma Ravichandran dengan Shrikrushna telah membuktikan peribahasa ini sampai batas tertentu. Saya katakan ‘sampai batas tertentu’ karena meski ribuan kata digunakan, balakbhav dalam gambarnya tidak akan pernah bisa dijelaskan! Dalam Spiritualitas, kata-kata memiliki makna 2%, 98% sisanya diperoleh dari mengalami kata-kata tersebut.
– Yang Mulia Dr Athavale (14 Sep 2012)
2.Galeri gambar devosional
Saran mengenai cara melihat gambar berikut:
- Sebelum membaca penjelasan di bawah setiap gambar, biarkan pikiran Anda untuk merenungkan gambar itu dan biarkan prinsip Ilahi dalam gambar tersebut terpancar dalam diri Anda dan memberikan pesan pribadi yang Tuhan inginkan untuk Anda terima. Setiap gambar merupakan undangan pribadi dari Tuhan untuk mengembangkan hubungan yang intim dan saling percaya denganNya, sehingga hati kita dapat berdiam dalam kuasa berserah diri kepada Tuhan.
- Gadis berusia tiga tahun di setiap gambar tersebut melambangkan perasaan cinta kasih ibu Umaka yang seperti anak kecil kepada Yang Ilahi dan disebut sebagai ‘Uma kecil’.
Pengabdian menjadi hamba Tuhan (Dāsyabhakti)
Karena sangat sulit untuk mencapai tingkat tertinggi gopī bhāv, Shrīkrushna menyarankan untuk melakukan Dāsyabhakti dari gopī Sanatan melalui tindakan seperti:
• memberi mereka bunga untuk menghiasi rambut mereka
• memberi mereka air minum ketika mereka makan Prasād (makanan Suci)
• membersihkan dan menyiapkan alas kaki mereka ketika mereka akan berangkat untuk menyebarkan Spiritualitas
• dan memijat lengan mereka dengan lembut saat mereka beristirahat
Berpura-pura marah pada Shrīkrushna
Uma kecil yang hanya seorang seeker berusia 3 tahun berpura-pura marah pada Shrīkrushna hanya agar Dia memperhatikannya. Dia berpikir: 'Dia adalah Penguasa alam semesta, saya tahu ini; namun, saya merasa bahwa Dia harus bermain dengan saya sepanjang hari. Shrīkrushna membaca pikirannya dan menenangkan saya. Dia memberi saya senjata Ilahi-Nya, chakra Sudarshan dan kulit keong untuk dimainkan. Saya mengambil kedua benda itu dari tangan-Nya, dan memegangnya erat-erat di dada, saya mulai berlari dan Dia mengejar saya! Saya mengalami kebahagiaan yang besar ketika Tuhan bermain dengan saya.
balak_bhav_1_C24_b
Perbedaan sebelum dan sesudah memulai latihan spiritual
Bhagawan Shrīkrushna membuat saya menyadari 9 jenis bhāv; beserta tahapannya; Sebelum inisiasi ke dalam latihan spiritual, kita berpikir 'Saya selalu benar' dan karenanya, terkadang kita marah dan bereaksi. Kita tidak pernah mengerti bahwa kita berpikir seperti ini karena ego yang kuat. Keilahian dirasakan dengan berdoa; seiring waktu, hal ini juga dialami di tubuh. Oleh karena itu, berdoa dengan emosi spiritual sangatlah penting. Setelah memulai latihan spiritual; Dalam gambar ini dijelaskan tentang sembilan tahap menuju emosi spiritual bhāv.1. Marah karena sifat buruk dan ego 2. Tertegun setelah menyadari sifat buruk 3. Introversi 4. Sikap belajar 5. Perasaan menyesal (tobat) 6. Memohon pengampunan 7. Bhāv; karena rasa syukur 8. Pengalaman keadaan bhāv terus menerus 9. Terbentuknya bhāv penyerahan diri yang lengkap. Saya menggambar bunga di sekeliling setiap gambar kecil dan kemudian menghubungkan setiap bunga ke bunga berikutnya. Saya menyadari bahwa ketika kita terhubung dengan Tuhan, hubungan duniawi kita terhapus secara bertahap dan Dialah yang melindungi kita dari segalanya.
Shrīkrushna muncul dalam bentuk anak kecil untuk Uma
Saat melihat gambar Shrīkrushna sebagai seorang anak kecil, rasanya seperti Shrīkrushna datang mencari saya dalam bentuk seorang anak kecil. Saya menyadari bahwa saya terjebak dalam keadaan bālakbhāv; Shrīkrushna telah menyadari bahwa saya tidak berusaha untuk melewati tahap ini dan melanjutkan ke tahap berikutnya. Oleh karena itu, Dia datang kepada saya dalam bentuk seorang anak untuk membawa saya ke tahap berikutnya dengan memberi saya tiga karunia, yaitu Pengetahuan, Pengabdian dan Ketidakmelekatan melalui mentega yang Dia beri untuk saya makan, seruling dan bulu merak.
Memohon pengampunan dari Shrīkrushna
Dengan segala kerendahan hati, Uma Kecil memohon pengampunan di depan Shrīkrushna. Dia memohon: 'O Shrīkrushna! Aku memohon ampun di kaki SuciMu. Aku tidak tahu berapa banyak kesalahan yang telah aku lakukan sejauh ini; namun, Engkau mengetahui segalanya. Bagiku, Engkaulah orang tuaku, Guru dan segalanya. Untuk semua kesalahan yang telah saya lakukan, dalam hal ini hanya Anda yang bertanggung jawab. Ketika saya melakukan begitu banyak kesalahan, Anda tidak pernah tidak senang dengan saya. Aku berserah pada kaki KudusMu. Ya Tuhan! Tolong terima saya.
Shrīkrushna menghiasi seeker seperti bālgopī; berarti 'muda', Gopī mengacu pada pemerah susu yang merupakan umat setia Shrīkrushna.
Ketika Umaka mencoba membuat daftar semua kekurangan dan egonya, dia merasa prosesnya membosankan dan untuk menyegarkan dirinya dia berdoa kepada Shrīkrushna untuk membawanya ke keadaan emosi spiritual seperti anak kecil. Shrīkrushna langsung menanggapi dan memberinya pengalaman spiritual bahwa Dia mengubahnya menjadi bālgopī. Shrīkrushna memperindah Uma kecil, sang bālgopi, dengan keindahan tertinggi. Dia juga memberinya mangkuk kecil dari tanah liat yang berisi mentega. Uma kecil dipenuhi dengan manisnya cinta kasih, mengungkapkan keinginannya untuk bertemu Shrīkrushna. Setelah pengalaman spiritual ini, dia mampu membuat daftar berbagai aspek dari kekurangan dan egonya dengan semangat baru.
Merasa seperti seorang ibu ketika memijat kaki Shrīkrushna
Uma kecil merasa bahwa Shrīkrushna berdiri terus sampai dia selesai menggambar dan sekarang Dia perlu istirahat. Dia merasakan cinta kasih keibuan pada-Nya dan memutuskan untuk memijat kaki-Nya sambil menyanyikan lagu pengantar tidur. Dengan melakukan itu dia benar-benar merasa seperti wanita berumur, yaitu ibunya.
Mengekspresikan vātsalya bhāv
Karena saya adalah anak Shrīkrushna, saya merasakan pancuran cinta kasih ibu dari Tuhan. Namun, anak-anak cenderung meniru orang tua mereka yang tersayang. Maka, saya merasa bahwa saya harus merawat anak kecil Krushna (Bālkrushna). Saya memandikan, menyeka, memberi kemenyan, mendandaninya, memberinya makan, bermain, menyanyikan lagu pengantar tidur, dll. Shrīkrushna melihat tindakan saya dengan kekaguman dan cinta kasih karena menunjukkan emosi spiritual seorang ibu vātsalya bhāv. Hal ini sepenuhnya karena rahmat-Nya, bahwa saya dapat tetap dalam keadaan pengabdian seperti anak kecil namun mendapatkan pengalaman spiritual yang unik dari cinta kasih keibuan.
Uma kecil memijat Shrīkrushna
Gambar A. Shrīkrushna berpura-pura bahwa leher dan bahu-Nya sakit. Uma kecil berpikir, 'Karena Tuhan yang mahakuasa dan tak terkalahkan adalah segalanya bagiku, aku tidak bisa melihat-Nya menderita kesakitan.' Dengan tangan mungilnya dia mulai memijat leher dan bahu-Nya. Seolah-olah Shrīkrushna menunggu hal itu, dan sebelum Uma kecil selesai memijat, Dia mengatakan kepadanya bahwa dengan sentuhan tangannya, rasa sakit-Nya hilang secara tiba-tiba. Melihat Dia tertawa, Uma kecil merasa sangat bahagia.
Gambar B. Uma Kecil berkata, 'Untuk sevā kecil yang saya lakukan ini, Dia menghadiahkan saya ikat pinggang yang berkilau. Saya memeluk-Nya dengan kebahagiaan yang luar biasa dan mencium pipi-Nya.'
Ketika memberi makan Uma kecil, Shrīkrushna menceritakan sebuah kisah masa kecil-Nya
Ketika Shrīkrushna masih kecil, ibu-Nya Yashoda tercengang ketika Dia mengungkapkan kepadanya penglihatan seluruh alam semesta yang terletak di mulut-Nya. Shrīkrushna menceritakan permainan Ilahi-Nya ini sambil memberi makan Uma kecil dadih dan nasi. Cinta kasih-Nya seperti cinta kasih seorang ibu dan hal ini memikat Uma kecil, lengannya bersandar pada tangan-Nya dengan nyaman dan penuh kepercayaan.
Melakukan sēvā Shrīguru
Bahkan ketika Yang Mulia Dr Athavale tertidur lelap, Dia melawan kekuatan jahat. Misinya untuk kesejahteraan seluruh umat manusia berlanjut di tingkat yang halus dan tidak berwujud.
Shrīkrushṇa memahami keinginan Uma kecil untuk melayani Gurunya dan Dia berkata sambil tersenyum, Guru kita telah mengambil seluruh tanggung jawab misi saya; ini membuat saya bebas. Ayo, mari kita berdua melakukan sevā Guru. Maka karena bhāv, Tuhan sendiri melayani orang yang melayani Tuhan.
Mengucapkan isi hati secara diam-diam di hadapan Yang Mulia Dr Athavale
Ketika saya mengalami tekanan fisik dan mental, saya membuat gambar ini. Saat menggambarnya, saya menjadi tenang dan damai.
Oh Gurudev! Engkau sendiri adalah ibu, ayah, dan saudara saya!
Ya Tuhan! Engkau sendiri adalah Tuan dan Tuhan saya!
Ya Tuhan! Bawa aku mendekat dengan kaki Suci-Mu secepatnya!
Perbedaan antara perayaan Navarātri dan Halloween
Pada bulan Oktober, festival Navarātri dirayakan di India sedangkan Halloween dirayakan di berbagai tempat di seluruh dunia. Shrīkrushna menunjukkan kepada Uma kecil pengaruh dari kedua festival tersebut dan menjelaskan bagaimana Navarātri menarik kesadaran Ilahi ketika dirayakan dengan benar. Di sisi lain Halloween merupakan festival yang tidak memiliki Keilahian dan hanya dipenuhi dengan hal-hal negatif dan menarik energi negatif. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati agar tidak merayakan festival yang didominasi komponen Raja-Tama.
Perbedaan antara Bhogabhumi dan Yogabhumi
Gambar ini dibuat ketika Umaka mengunjungi rumah putrinya di Amerika. Merasa tidak pada tempatnya di negara yang baru dikunjungi, Tuhan memberi Umaka kesadaran yang ia gambarkan dalam lukisan ini.
Shrīkrushna membawa Uma kecil di pundak-Nya dan berjalan melewati ladang. Di satu sisi ladang terdapat labu dan di sisi lain ada bunga matahari. Dari sinilah Umaka menyadari kemurahan hati Ibu Pertiwi yang menyediakan semua kehidupan dengan berlimpah. Namun di dunia sekarang ini kita seringkali menyalahgunakan karunia ini, misalnya mengambil labu dan membuatnya menjadi wajah yang seram untuk Halloween.
Khususnya negara maju, masyarakatnya tenggelam dalam kemewahan dan materialisme yang disebut sebagai Bhogabuhmi. Orang kebanyakan hanya memikirkan kenyamanan duniawi dan ini menjadi tujuan hidup mereka secara keseluruhan. Namun sebaliknya, Yogabhumi adalah tanah tempat tinggal para aspiran spiritual (seeker). Dalam lingkungan ini meskipun semuanya disediakan, para seeker menggunakan sumber daya dengan terkendali. Di sini segala sesuatu digunakan sedemikian rupa sehingga mencapai pertumbuhan spiritual.
Seperti seorang ayah, Shrīkrushna mengajarkan perilaku baik dalam kehidupan sehari-hari
Seperti ayah yang baik, Shrīkrushna mengajari saya setiap perilaku baik dalam kehidupan sehari-hari yang dimulai dengan doa Sansekerta (shlok) di pagi hari yang membuat kita mendapatkan penglihatan tentang Tuhan sambil menangkupkan tangan.
Konsep uniknya adalah bahwa Pencipta alam semesta ada di dalam tangan kita dan Dia memberi kita penglihatan kapanpun kita mau dan membuat kita sadar akan kasih karunia-Nya yang tak terbatas. Melalui penglihatan di tangan yang ditangkupkan ini setiap pagi, Tuhan memberikan energi untuk menjalankan misi menegakkan Kebenaran (Dharma). Ketika kita menangkupkan tangan kita, tangan menjadi berbentuk bunga teratai dan jari-jari kita menjadi kelopak bunga teratai. Teratai ini dipersembahkan di kaki suci Tuhan.
Shrīkrushna membawa semua orang ke daratan di lautan kehidupan duniawi ini
Suatu ketika seeker memiliki pengalaman spiritual dalam bentuk penglihatan. Dalam penglihatan tersebut, Shrīkrushna merupakan pendayung perahu yang membawa para seeker melintasi perairan hitam yang mengerikan yang melambangkan masa-masa sulit yang akan datang. Gambar ini terinspirasi oleh pengalaman spiritual itu.
Doa kepada kaki suci Tuhan dalam bentuk gambar
'O Shrīkrushna! Ajari saya cara menanamkan kualitas-kualitas berikut:
1. emosi spiritual (bhāv) cinta kasih keibuan Yashoda (ibu dari Shrīkrushna)
2. cinta kasih spiritual (prīti) dari Rādhā (umat Shrīkrushna)
3. emosi spiritual mempersembahkan diri kepada Shrīkrushna dari Mira (umat Shrīkrushna)
4. emosi spiritual doa yang intens dari Drupadi (umat Shrīkrushna)
5. dan juga bimbing saya dalam pertempuran melawan kejahatan seperti ketika Engkau membimbing Arjuna '(Arjuna juga seorang umat Shrīkrushna yang mengobarkan pertempuran melawan kejahatan)'
Melaksanakan ibadah secara mental :
Uma kecil berkata: 'Karena aku terlalu muda untuk menyembah-Mu dalam ritual, aku memutuskan untuk menyembah Tuhan dalam pikiranku.’
Menari dengan Shrīkrushna
Uma kecil menari dengan Tuhannya, tidak menyadari orang-orang di dekatnya dan keadaan sekitarnya dan bahkan tubuhnya sendiri. Ketika pikiran batin hilang dalam menari dengan Tuhan maka keadaan dan situasi dunia luar akan lenyap
Bermain dengan Shrīkrushna di Sungai Yamuna
Pada satu tingkat, Uma kecil berada di Gokul, tempat Shrīkrushna menghabiskan masa kecil-Nya, dan bermain dengan-Nya di Sungai Yamuna dekat Gunung Govardhan. Tetapi pada tingkat yang halus, Tuhan senang dengan para aspiran spiritual (seeker) yang menyelam ke lautan pengabdian dengan pikiran murni pengabdian seperti anak kecil. Shrīkrushna memercikkan air yang kaya akan kesadaran Ilahi padanya dan kemudian membagikan kegembiraannya dalam menerima rahmat ini. Jika kita mandi di Sungai Pengabdian dengan cinta kasih murni kepada Tuhan, maka semua selubung halus kita dimurnikan, kesadaran tubuh kita lenyap dan kita mencapai keadaan seorang anak kecil. Untuk jiwa yang berwujud itu, Dia bermanifestasi dalam bentuk kesadaran Ilahi
Diwawancarai oleh Yang Mulia Atul Dighe, Orang Suci SSRF
Saya gugup memikirkan seorang Suci akan mewawancarai saya. Tetapi karena kehadiran Shrikrushna yang membimbing, pengalaman itu menyenangkan dan kaya secara spiritual.
Berlindung pada Yang Ilahi
Uma kecil berkata: 'Karena aku terlalu muda untuk menyembah-Mu secara ritual, aku memutuskan untuk menyembah Tuhan dalam pikiranku.
Pengalaman spiritual bahwa setiap sēvā terjadi oleh rahmat Shrīkrushna
Kami adalah anak-anak yang tidak berpengetahuan. Kami tidak tahu apa-apa. Namun, Shrīkrushna menyelesaikan segala sesuatu melalui kita dan kemudian, seperti seorang ayah yang bangga, Dia berkata, kamu telah melakukan pekerjaan dengan baik! Anak itu berada dalam keadaan alami, duduk di depan komputer dengan kaki menggantung dengan sikap yang riang. Fokusnya adalah pada Shrikrushna dan dia hampir tidak memiliki kesadaran tubuh. Ini adalah tanda bālakbhāv.
Pangkuan dan ayunan Shrīkrushna
Umaka berkata: 'Ketika memiliki emosi spiritual (bhāv) bahwa saya adalah seorang anak berusia 3 tahun dan merasa tenang karena Shrīkrushna merawat saya, saya benar-benar dapat merasakannya.’ Berayun menunjukkan keadaan yang benar-benar nyaman dan santai, bebas dari kekhawatiran apapun. Saat berayun dengan Shrīkrushna, seeker yang menggambarkan pengabdian anak kecil (bālakbhāv) mendapatkan cahaya yang sama seperti kupu-kupu.
Pembersihan Sifat Buruk
Shrīkrushna berkata, 'Waktu bermain sudah cukup. Mulailah belajar sesuatu yang baru'. Setelah itu, Dia membawa saya ke sekolah proses pembersihan sifat buruk dan berkata, 'Dengarkan semua yang disampaikan dan bertindaklah sesuai dengan itu, dan dapatkan penghargaan Orang Suci'.
Gambar di atas telah menganalisis bagaimana kita harus mencapai Shrīkrushna melalui Jalan Pengabdian (Bhaktiyoga). Melalui gambar ini, Shrīkrushna telah memberikan pesan bahwa rahmat Orang Suci dapat dicapai dengan menghilangkan sifat buruk dan menghancurkan ego, dan Shrkrushna dapat dicapai melalui Karmayoga.
Tertidur di bahu Shrīkrushna
Uma kecil merupakan gambaran kepercayaan, mengetahui bahwa dia sepenuhnya dilindungi ketika dia tertidur dalam pelukan Tuhan.
Bermain petak umpet dengan Shrīkrushna
Uma kecil suka bermain petak umpet dengan Shrīkrushna. Dia bersembunyi di bawah meja Guru dan meminta Dia untuk tidak mengungkapkan tempat persembunyiannya kepada Shrīkrushna. Tentu saja, Shrīkrushna melihatnya dengan mudah. Namun, Uma menyadari, 'Karena Shrīkrushna telah bersatu dengan Guru, saya tidak dapat menemukan-Nya!' Dengan kebaikan Guru, selubung sāttvik Māyā disingkirkan dan seeker tersebut mendapat penglihatan tentang Tuhan. Namun, ketika Guru membuka penutup Māyā jenis lain yaitu Guru Māyā, seeker mendapatkan pengalaman spiritual bahwa ‘Guru itu sendiri adalah Tuhan’. Ketika ia mendapatkan pengalaman spiritual ini, permainan petak umpet antara jiva dan Shiv berakhir dalam arti yang sesungguhnya, dan dia mendapatkan penglihatan Tuhan yang lengkap.
Hari ketika Yang Mulia Yoya Vallee dinyatakan sebagai Orang Suci (Saint)
Gambar ini menunjukkan dengan indah rasa syukur yang dirasakan oleh Yang Mulia Yoya Vallee, ketika Dia mengalami cinta kasih Shrīkrushna, serta bhāv kerendahan hati Tuan Cyriaque Vallee. Beberapa bulan kemudian, Yang Mulia Cyriaque Vallee juga dinyatakan sebagai Orang Suci.
Saya dan Anastasia Vallee, putri mereka yang berusia 7 tahun, tercengang saat menyaksikan pemandangan unik ini. Biasanya, Yang Mulia Yoya menggambar semua seeker berdasarkan pengetahuan dimensi spiritual; tetapi hari ini di acara penting ini, Shrīkrushna mengilhami saya untuk menggambar Yang Mulia Yoya. Yang Mulia Dr Athavale Sendiri yang membentuk para seeker menjadi Orang Suci. Dialah yang telah mengungkapkan dengan indah bhāv rasa syukur dalam diri Yang Mulia Yoya dan bhāv kerendahan hati dalam diri Yang Mulia Cyriaque Vallee. - Ibu Uma Ravichandran
Memegang kaki Suci Shrīkrushna dengan erat
Yang Mulia Dr Athavale berkata, 'Sampai tingkat spiritual 70% tercapai, kita harus memegang tangan Tuhan dan jangan pernah meninggalkannya. Setelah mencapai tingkat spiritual 70%, Tuhan sendirilah yang memegang tangan kita selamanya. Uma kecil terinspirasi oleh kata-kata ini, tetapi menemukan bahwa tangan Tuhan mencapai lutut-Nya dan berdiri di samping-Nya, dia terlalu kecil untuk memegang tangan-Nya dengan benar. Maka dia memutuskan untuk memegang kaki suci-Nya erat-erat karena hanya itu yang bisa dia capai!
Dia telah memutuskan untuk tidak pernah meninggalkan kaki suci-Nya. Melihatnya dalam keadaan ini, Shrīkrushna tampak senang dan seolah-olah Dia berpikir 'Sekarang, bagaimana saya menghadapi gadis kecil ini?'
Shrīkrushna menyambut bayi yang baru lahir
Jiwa kecil yang menjelma telah lahir untuk membantu membangun 'Era Ilahi' dan Shrīkrushna menyambut bayi mungil itu ke dunia. Bayi yang baru lahir adalah gambaran dari 100% penyerahan diri sehingga Tuhan mendekap bayi itu dekat dengan dada-Nya dan memandangnya dalam-dalam dan memberkatinya sehingga Dia dapat membimbingnya ke tujuan akhir yaitu Pembebasan Akhir (Moksha). Uma kecil juga sangat senang dan menarik Shrīkrushna dan bersikeras bahwa Dia harus membiarkannya menggendong bayi tersebut.
3. Pesan penting dibalik penampilan gambar devosional tersebut
Pengabdian kepada Tuhan YME tidaklah lengkap hingga pikiran kita terpikat dan mabuk oleh kemanisan Ilahi-Nya. Kita merasakan bahwa setiap gambar tersebut merupakan sepucuk bunga yang lembut dari emosi spiritual yang dipersembahkan di Kaki Suci Shrikrushna. Hasilnya beberapa orang yang melihat gambar yang mengangkat secara spiritual ini dapat terbasahi dengan pengabdian kepada Shrikrushna dan terinspirasi untuk berserah di kaki SuciNya. Gambar seperti itu memiliki kekuatan untuk mempengaruhi aspek intelektual masyarakat dan mengubah cara pengambilan keputusan dan pemikirannya. Menginspirasi pembaca kami untuk memulai atau melanjutkan latihan spiritual mereka adalah tujuan di balik menampilkan gambar-gambar ini di situs web ini.