Daftar isi
- 1. Pendahuluan tentang bulan purnama dan bulan baru
- 2. Pengaruh dasar halus (non-fisik) dari bulan purnama dan bulan baru
- 3. Pengaruh bulan purnama dan bulan baru berdasarkan iluminasi atau fasenya
- 4. Pengaruh tarikan gravitasi pada masa bulan purnama dan bulan baru
- 5. Konsekuensi meningkatnya pengaruh negatif selama bulan purnama dan bulan baru
- 6. Mengapa penelitian terbaru tidak menemukan pengaruh bulan purnama dan bulan baru terhadap perilaku manusia?
- 7. Apa yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari pengaruh berbahaya bulan purnama dan bulan baru?
1. Pendahuluan tentang bulan purnama dan bulan baru
Selama beberapa dekade terakhir, terdapat banyak laporan-laporan ilmiah yang mendukung dan menentang pengaruh bulan purnama dan bulan baru terhadap perilaku manusia. Laporan-laporan tersebut menganalisa meningkatnya aktivitas pikiran, peningkatan kunjungan ke bagian gawat darurat atau bagian kejiwaan rumah sakit, serta orang-orang yang mengeluh tentang tingginya tingkat tekanan fisik dan mental.
Yayasan Penelitian Sains Spiritual (SSRF) meneliti pengaruh dari bulan purnama dan bulan baru terhadap perilaku manusia menggunakan metodologi penelitian spiritual. Dalam penelitian spiritual yang kami lakukan untuk mengkonfirmasi pengaruh bulan terhadap perilaku manusia, jawaban singkatnya adalah ya, bulan purnama dan bulan baru keduanya memiliki pengaruh signifikan. Berikut adalah berbagai aspek tentang bagaimana bulan mempengaruhi kehidupan kita.
2. Pengaruh dasar halus (non-fisik) dari bulan purnama dan bulan baru
Semua benda-benda langit termasuk bintang, planet dan satelitnya bersama dengan atribut-atribut kasarnya (fisik), juga memancarkan frekuensi-frekuensi halus (non-fisik). Atribut-atribut fisik dan frekuensi-frekuensi halus ini mempengaruhi kita dalam berbagai tingkatan pada tingkat fisik maupun spiritual.
Frekuensi yang dipancarkan bulan purnama dan bulan baru mempengaruhi frekuensi tubuh mental, yakni pikiran manusia. Maksud kami ‘pikiran’ disini adalah perasaan, emosi dan hasrat keinginan kita. Pikiran terdiri dari pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Dalam pikiran bawah sadar kita memiliki sejumlah impresi mendalam yang menentukan sifat alami serta kepribadian kita. Namun, kita tidak menyadari adanya pemikiran atau impresi dalam pikiran bawah sadar kita. Impresi-impresi ini telah terkumpul sejak beberapa kelahiran.
Impresi-impresi di dalam pikiran kita ini adalah katalisator dari semua pemikiran dan tindakan-tindakan kita selanjutnya. Keduanya, baik impresi maupun pemikiran kita memiliki frekuensi halusnya masing-masing.
Lihat ke artikel tentang, ‘Bagaimana impresi-impresi dalam pikiran membuat kita bertindak’.
Frekuensi bulan purnama dan bulan baru sedikit lebih halus (tak kasat mata) dibandingkan dengan frekuensi halus pemikiran kita, tetapi masih kurang halus dibandingkan frekuensi impresi di dalam pikiran kita. Frekuensi bulan purnama dan bulan baru memiliki kemampuan untuk mendorong frekuensi pemikiran akibat impresi di pikiran bawah sadar untuk muncul ke pikiran sadar. Setelah muncul ke pikiran sadar, barulah kita menjadi tahu akan adanya pemikiran tersebut. Maka pada saat bulan purnama atau baru seseorang akan terpengaruh sesuai dengan impresi yang dominan di pikirannya. Kami akan menjelaskan hal ini dengan lebih rinci di bagian selanjutnya.
Bulan purnama dan bulan baru juga mempengaruhi pikiran hewan dengan cara yang sama. Namun karena pikiran hewan hanya terdiri dari impresi-impresi hanya berhubungan dengan naluri dasar seperti lapar, berkembang biak, tidur, dsb., maka meningkatnya pemikiran hanya terkait dengan naluri-naluri dasar saja.
3. Pengaruh bulan purnama dan bulan baru berdasarkan iluminasi atau fasenya
Pada saat bulan baru, bagian yang tidak terkena cahaya (sisi gelap dari bulan) menghadap ke arah Bumi. Kegelapan memancarkan frekuensi yang lebih dominan Raja-Tama. Maka dibandingkan dengan ketika sisi yang terkena cahaya menghadap Bumi, lebih banyak frekuensi dasar dominan Raja-Tama yang terpancar ke Bumi.
Lihat ke artikel tentang sattva, raja dan tama, ketiga komponen dasar non-fisik.
Sebaliknya, pada saat bulan purnama terdapat penurunan dalam Raja-Tama akibat meningkatnya pencahayaan. Namun karena frekuensi bulan lebih aktif pada waktu bulan purnama, peningkatan aktivitas dari pikiran terjadi seperti dijelaskan di poin 2 diatas. Tergantung pada jenis impresi dari pikiran bawah sadar yang terpicu, peningkatan aktivitas pikiran dapat berkisar dari meningkatnya pemikiran-pemikiran acak hingga meningkatnya pemikiran spesifik tertentu.
Contohnya, seseorang yang merupakan seorang penulis dan memfokuskan diri pada beberapa buku yang sedang ia tulis, lebih mungkin untuk mendapatkan peningkatan aktivitas pemikiran terutama yang berkaitan dengan buku tersebut dan kreativitasnya dalam gaya menulis. Jenis pemikiran ini akan muncul dari pusat minat-bakat dalam pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, mungkin ia merasa mampu lebih banyak menulis pada saat bulan purnama.
Namun untuk kebanyakan orang, pemikiran-pemikiran yang muncul adalah acak. Jika terdapat beberapa gangguan kepribadian seperti marah, rakus, dsb. maka kepribadian tersebut mungkin juga akan muncul dan mendominasi pemikiran kita selama periode bulan purnama ini. Misalnya, seorang alkoholik akan mendapatkan lebih banyak pemikiran tentang minuman keras pada hari itu.
Memungkinkan juga untuk membangkitkan pemikiran tentang Spiritualitas yang tertidur pulas dalam pikiran bawah sadar dari seorang spiritualis, bila ia mengambil keuntungan dari peningkatan aktivitas pikiran tersebut dengan meningkatkan latihan spiritual pada saat bulan purnama.
4. Pengaruh tarikan gravitasi pada masa bulan purnama dan bulan baru
Ketika bulan berada dalam keadaan bulan purnama ataupun bulan baru, kekuatan tarikan gravitasional dari bulan dan matahari sejajar. Bulan memberikan gaya tarik pada Bumi seperti pada hari-hari biasanya, tetapi tidak sekuat di hari terjadinya bulan purnama dan bulan baru.
Misalkan kita mengambil nafas dalam-dalam, udara yang terhirup ke dalam paru-paru kita adalah tiga kali lebih banyak dibandingkan nafas yang normal. Sekarang mari kita menerjemahkan analogi ini pada Bulan dan gaya tariknya pada Bumi. Di hari-hari terjadinya bulan baru dan bulan purnama, keseluruhan bulan menarik Bumi dan pengaruhnya adalah seperti yang dijelaskan pada analogi sebelumnya yaitu Bulan mengambil nafas dalam-dalam. Pada saat tersebut, kami menemukan bahwa atmosfer selebar tiga kali ukuran bulan tertarik dari Bumi.
Pada saat terjadinya Bulan purnama dan bulan baru, unsur-unsur kosmik absolut di Bumi seperti Tanah Absolut, Air Absolut dan Angin Absolut ditarik ke arah Bulan. Hal ini menciptakan sejenis sabuk tak kasat mata dengan tekanan sangat tinggi.
Dalam proses ini pada tingkatan fisik ketika air tertarik ke arah bulan, bukan airnya, melainkan unsur-unsur gas dalam air (uap air) yang naik di atas air dan masuk ke sabuk tak kasat mata yang bertekanan tinggi tersebut. Karena energi-energi negatif sebagian besar berada dalam bentuk gas dan mereka tertarik ke sabuk tak kasat mata bertekanan tinggi ini. Di sini mereka bergabung dalam kelompok dan mendapatkan tambahan kekuatan dalam jumlah besar dari satu sama lainnya. Oleh sebab itu mereka menyerang umat manusia pada tingkat lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasanya. Dampak dari hal ini adalah serangan hantu-hantu pada manusia baik pada tingkatan fisik maupun pikiran bisa mencapai tiga kali lipat lebih besar.
Dalam pusat penelitian SSRF di seluruh dunia, peningkatan dari serangan-serangan energi negatif dan tekanan halus negatif telah diamati pada hari-hari bulan purnama dan bulan baru. Peningkatan ini dimulai dua hari sebelum bulan purnama atau bulan baru dan berakhir dua hari setelah itu.
5. Konsekuensi meningkatnya pengaruh negatif selama bulan purnama dan bulan baru
Pada hari-hari bulan baru, hantu-hantu (iblis, setan, energi negatif) penyebar Raja-Tama, orang-orang yang terlibat dalam ritual gaib dan yang dominan rajasik dan tamasik nya sangat dipengaruhi dan menerima energi hitam untuk aktivitas-aktivitas Raja-Tama mereka. Sehubungan hari tersebut kondusif untuk aktivitas-aktivitas negatif, maka hari tersebut juga diangap sebagai hari yang tidak menguntungkan untuk aktivitas-aktivitas positif. Karena Raja-Tama dari bulan mempengaruhi pikiran, kejadian-kejadian dengan kecenderungan Raja-Tama seperti minggat dari rumah, bunuh diri atau kerasukan setan sangat tinggi pada bulan baru. Oleh karena absennya purifikasi alami yang disediakan oleh Unsur Api Absolut melalui Matahari pada malam hari, malam bulan baru menjadi kesempatan emas bagi hantu-hantu untuk menyebabkan penderitaan bagi manusia.
Pada malam bulan purnama, karena sisi terang dari bulan menghadap ke Bumi, lebih sedikit Raja-Tama yang dipancarkan pada malam ini dibandingkan malam-malam lainnya. Pada malam ini, lebih sedikit energi Raja-Tama yang tersedia untuk hantu-hantu, orang–orang yang dominan Raja-Tama, maupun praktisi ritual-ritual gaib. Namun, hantu-hantu (iblis, setan, energi negatif, dll) tetap mengambil keuntungan dari pengaruh tarikan gravitasi pada hari bulan purnama dan menyebabkan naiknya gangguan.
Penelitian spiritual telah mengungkapkan lebih jauh bahwa terdapat perbedaan-perbedaan yang lebih halus di antara pengaruh dari bulan baru dan bulan purnama pada manusia. Secara keseluruhan, pengaruh gangguan dari bulan kepada manusia lebih besar pada saat bulan baru dibandingkan saat bulan purnama. Pengaruh merugikan dari bulan purnama lebih pada tubuh fisik sedangkan pengaruh dari bulan baru lebih pada pikiran. Pengaruh bulan purnama lebih jelas terlihat sedangkan pengaruh bulan baru lebih halus (tak kasat mata). Karena pengaruh dari bulan baru tidak terlihat jelas bagi seseorang, maka pengaruhnya lebih berbahaya. Hal ini disebabkan karena orang tersebut tidak sadar akan gangguan yang dialaminya, sehingga tidak dapat mengambil langkah untuk mengatasinya.
Antara bulan baru dan bulan purnama, pengaruh-pengaruh dari bulan baru kurang terlihat bagi kita. Namun, pengaruh negatifnya lebih besar pada bulan baru. Alasan untuk hal ini karena pada bulan baru pengaruh terhadap manusia lebih pada tingkatan non-fisik/halus, sementara pada bulan purnama seseorang lebih mampu menyadari peningkatan dalam pemikirannya.
Para pencari Tuhan YME yang melakukan banyak latihan spiritual sesuai dengan enam prinsip-prinsip dasar latihan spiritual memiliki sifat utama yang Sattvik. Oleh sebab itu, mereka lebih sensitif terhadap perubahan-perubahan dalam Raja-Tama di lingkungannya dibandingkan dengan rata-rata orang yang lebih dominan Raja-Tamanya. Namun keuntungannya, para pencari Tuhan YME akan lebih siap untuk mengakses perlindungan Tuhan melawan energi negatif.
6. Mengapa penelitian terbaru tidak menemukan pengaruh bulan purnama dan bulan baru terhadap perilaku manusia?
Beberapa studi medis/psikologis terdahulu telah mendokumentasikan pengaruh bulan purnama dan bulan baru terhadap perilaku manusia. Tetapi, studi-studi yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir telah gagal mengkorelasikan pengaruh ini. Alasan untuk hal ini adalah dalam dekade terakhir telah terjadi peningkatan yang mana belum pernah terjadi sebelumnya dalam keseluruhan komponen Raja-Tama di dunia. Raja-Tama berlebihan ini telah dirancang terutama oleh hantu-hantu (iblis, setan, energi-energi negatif, dll).
Lihat ke artikel tentang Pertempuran antara ‘baik’ dan ‘jahat’.
Peningkatan keseluruhan dalam komponen Raja-Tama ini memiliki pengaruh yang luas pada semua aspek dunia. Permasalahan-permasalahan berkisar dari meningkatnya persoalan mental pada tingkatan individu ke meningkatnya pertengkaran dalam keluarga ke terorisme hingga bencana-bencana alam. Sebagai akibat dari peningkatan keseluruhan dalam perilaku yang tidak menentu, pengaruh tambahan dari bulan baru dan purnama tetap ada namun tidak dapat dianalisis dalam studi statistik.
7. Apa yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari pengaruh berbahaya bulan purnama dan bulan baru?
Oleh karena pengaruh berbahaya dari bulan baru dan bulan purnama disebabkan oleh alasan spiritual, hanya terapi spiritual atau latihan spiritual yang dapat membantu dalam memberikan perlindungan.
Pada tingkatan duniawi, hal yang terbaik adalah untuk meghindari mengambil keputusan-keputusan penting atau berjual-beli pada hari-hari tersebut. Tingkatkanlah kuantitas dan kualitas latihan spiritual sejak 2 hari sebelum dan lanjutkan sampai dengan 2 hari setelah bulan purnama dan bulan baru. Di samping itu, juga akan bermanfaat untuk menyebut dan mengulang (chanting/dzikir) Nama Tuhan YME sesuai agama kelahiran dan chant perlindungan spiritual Shree Gurudev Datta.
Selama fase memudarnya bulan, yaitu periode di antara bulan purnama menuju bulan baru, seiring ukuran bulan semakin mengecil, frekuensi dasar Raja-Tama halus (tak kasat mata) yang dipancarkan bulan semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya sisi gelap dari bulan. Untuk melindungi diri dari pengaruh buruk peningkatan Raja-Tama ini, maka adalah penting bagi kita untuk meningkatkan latihan spiritual selama periode ini.
Selama fase membesarnya bulan menuju bulan purnama, setidaknya kita harus mencoba untuk tetap mempertahankan upaya-upaya peningkatan spiritual yang telah kita lakukan dua minggu sebelumnya. Maksud hal ini adalah supaya kita dapat kembali memperbaharui upaya-upaya kita untuk meningkatkan latihan spiritual dalam fase memudarnya bulan menuju bulan baru berikutnya.