Perkumpulan dalam Kebenaran Tuhan juga dikenal sebagai ‘satsang’‘ di mana ‘Sat’ berarti Kebenaran Hakiki yakni Tuhan sendiri dan ‘sang’ mengacu kepada perkumpulan dari seekers (para pencari Tuhan) atau Saints (Orang-orang Suci). Singkatnya, satsang mengacu kepada lingkungan yang kondusif untuk mengalami kehadiran Tuhan.
Satsang merupakan langkah berikutnya dari latihan spiritual setelah seseorang mulai menyebut dan mengulangi (chanting) Nama Tuhan YME, tetapi ini tidak berarti bahwa kita berhenti untuk berdzikir (chanting). Satsang harus dilakukan bersamaan dengan penyebutan dan pengulangan Nama Tuhan YME. Namun, akan lebih membantu bila kita berada bersama orang-orang yang berpikiran selaras dengan kita secara teratur.
Terdapat banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan menghadiri satsang.
Seseorang dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang ilmu pengetahuan Spiritualitas dan oleh karena itu dapat memperjelas setiap keraguan yang mungkin dimiliki oleh orang tersebut. Jika kita memiliki keraguan-keraguan tentang latihan spiritual atau tentang prinsip-prinsipnya, kita perlu untuk mengklarifikasikannya atau kita tidak akan dapat mempraktikkan spiritualitas sepenuh hati.
Seseorang dapat berbagi pengalaman-pengalaman spiritualnya dan juga memahami makna spiritual di balik pengalaman itu. Hal ini memberikan kita motivasi untuk bertahan di jalan ini karena kita terinspirasi oleh keyakinan orang lain.
Pada tingkatan halus (tak kasat mata), seseorang mendapat manfaat dari Kesadaran Tuhan. Kemurnian (sāttviktā) tambahan dari satsang membantu untuk memfasilitasi latihan spiritual seseorang. Akibat polusi spiritual dalam bentuk unsur-unsur rājasik dan tāmasik di sekitar kita, menjadi sulit bagi kita untuk berpikir tentang Tuhan dan latihan spiritual. Namun, ketika kita berada bersama dengan sekelompok orang yang telah menyebut Nama Tuhan sepanjang hari, arus sebaliknya terjadi! Kita mendapatkan manfaat dari cahaya sāttvik atau Kesadaran Tuhan yang memancar dari mereka. Kita mungkin menghadiri satsang dalam keadaan babak belur akibat dipukuli oleh naik turunnya kehidupan selama seminggu yang lalu, namun kita akan dihidupkan kembali dari dalam dan merasa pulih seperti baru pada akhir satsang tersebut.
Gambar berikut merupakan representasi (gambaran) dari apa yang sebenarnya terjadi selama satsang.