Daftar isi
- 1. Meditasi dan Menyebut/ mengulang Nama Tuhan – pengantar
- 2. Definisi dari Menyebut dan mengulang Nama Tuhan serta Meditasi
- 3. Perbandingan antara Meditasi dan Menyebut/ mengulang Nama Tuhan
- 4. Manfaat-manfaat praktis dari Menyebut dan mengulang Nama Tuhan dibandingkan dengan Meditasi
- 5. Kesimpulan – Meditasi dan Menyebut/ mengulang Nama Tuhan
1. Meditasi dan Menyebut/ mengulang Nama Tuhan – pengantar
Saat ini meditasi secara luas disarankan sebagai suatu latihan yang membantu menenangkan pikiran, menghilangkan pikiran dari stres, mencapai tingkat konsentrasi lebih tinggi atau relaksasi, dll. Di artikel ini kami menjelaskan perbedaan antara Meditasi dan Menyebut/ mengulang Nama Tuhan dan mengapa meditasi sulit dicapai di masa sekarang ini serta mengapa menyebut dan mengulang Nama Tuhan memiliki nilai yang lebih besar untuk mereka yang mencari pertumbuhan spiritual.
2. Definisi dari Menyebut dan mengulang Nama Tuhan serta Meditasi
Dalam artikel ini kami menggunakan istilah ‘meditasi’ untuk mengacu pada kesadaran supra, keadaan tanpa pemikiran. Keadaan ini dialami setelah latihan spiritual yang intensif.
Menyebut dan mengulang Nama Tuhan adalah pengulangan dari Nama Tuhan
3. Perbandingan antara Meditasi dan Menyebut/ mengulang Nama Tuhan
Tabel di bawah ini menunjukkan mengapa di era Kaliyug (zaman perselisihan) saat ini, menyebut dan mengulang Nama Tuhan lebih menguntungkan daripada meditasi.
Meditasi | Menyebut dan mengulang Nama Tuhan | ||
---|---|---|---|
1. Keterbatasan dalam ‘latihan spiritual’ | A. Berapa banyak orang yang bisa melakukannya? | Sedikit | Banyak |
B. Untuk berapa lama hal tersebut dapat dilakukan pada siang hari? | Beberapa jam | Berjam-jam | |
C. Alasan | Ada beberapa keterbatasan dalam meditasi karena individu tersebut harus duduk di tempat tertentu, berkonsentrasi pada napas dan memusatkan pikirannya. | Tidak ada batasan-batasan dalam menyebut dan mengulang Nama Tuhan karena terlepas dari di mana seseorang mungkin berada, dia dapat menyebut dan mengulang Nama Tuhan | |
2. Alasan-alasan untuk memperoleh manfaat lebih sedikit atau lebih banyak |
1. Seorang individu tidak dapat melakukan pelayanan kepada Kebenaran Hakiki (Satsēvā) saat bermeditasi. 2. Tidak ada impresi baru tercipta dalam pikiran bawah sadar seperti impresi yang diciptakan oleh menyebut dan mengulang Nama Tuhan. Oleh sebab itu, akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghancurkan impresi-impresi individu tersebiut dari banyaknya kelahiran dan untuk memurnikan pikiran. 3. Dalam hal ini, adalah mungkin untuk tetap berada dalam persekutuan dengan Tuhan YME, namun di Kaliyug sangat sedikit orang yang mampu mencapai hal ini melalui meditasi. |
1. Seorang individu dapat melakukan pelayanan kepada Kebenaran Hakiki (Satsēvā) saat menyebut dan mengulang Nama Tuhan. 2. Dikarenakan suatu impresi ‘penyebutan dan pengulangan Nama Tuhan’ tercipta dalam pikiran bawah sadar individu tersebut, impresi-impresi kelahiran masa lalu nya dihancurkan dan dalam hal ini dibutuhkan waktu yang lebih sedikit untuk memurnikan pikiran. 3. Dalam hal ini, adalah mungkin untuk tetap berada dalam persekutuan terus-menerus dengan Tuhan YME. |
4. Manfaat-manfaat praktis dari Menyebut dan mengulang Nama Tuhan dibandingkan dengan Meditasi
Berikut ini adalah analisa yang lebih rinci tentang manfaat-manfaat praktis dari menyebut dan mengulang Nama Tuhan dibandingkan dengan meditasi.
Latihan spiritual tanpa gangguan: Dalam meditasi kita perlu duduk dalam posisi tertentu. Dengan demikian, jika kita menderita sakit punggung maka duduk di posisi tersebut dapat menjadi sulit. Namun, menyebut dan mengulang Nama Tuhan tidak terikat oleh keterbatasan-keterbatasan ini. Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam ‘keadaan meditatif’ (meditative state) ketika berlatih meditasi tidak diperlukan dalam menyebut dan mengulang Nama Tuhan.
Kontinuitas dalam latihan spiritual: Meditasi tidak bisa dilakukan terus menerus sepanjang hari, tetapi Menyebut dan mengulang Nama Tuhan dapat terjadi terus menerus. Dalam hal ini, diperlukan untuk melakukan latihan spiritual yang terus menerus untuk bersatu dengan prinsip Tuhan YME.
Berkurangnya rasa ‘suka’ dan ‘tidak suka’: Kita dapat mengucap dan mengulang sambil makan. Ketika pikiran kita terserap dalam menyebut dan mengulang Nama Tuhan, maka kita cenderung lupa apa yang sedang kita makan dan hal ini membantu kita dalam mengurangi rasa suka dan tidak suka. Jika kita terus menyebut dan mengulang Nama Tuhan sambil melakukan setiap kegiatan, maka semua impresi/ kebiasaan berkurang secara bertahap. Hal ini tidak terjadi ketika kita berlatih meditasi.
‘Keadaan sadar’ terus-menerus atau pengalaman spiritual akan Tuhan: Pencari Tuhan yang berlatih meditasi masuk ke keadaan menjadi terjaga/ bangun dari keadaan meditasi karena adanya ketertarikan ke dimensi fisik. Di sisi lain, ketika menyebut dan mengulang Nama Tuhan berlangsung terus-menerus maka kita terus menerus berada dalam ‘Keadaan sadar’, yaitu dengan kata lain kita berada dalam keadaan meditasi terus-menerus (meditative state).
Ketertarikan pada dimensi fisik: Impresi-impresi/ kebiasaan di dalam pikiran bawah sadar menarik kita ke dimensi fisik. Pada saat meditasi kecenderungan-kecenderungan dari pikiran bawah sadar hanya ditekan dan tidak dihilangkan. Dengan Menyebut dan mengulang Nama Tuhan, impresi-impresi tersebut sebagian besar dieliminasi.
Munculnya pemikiran-pemikiran halus: Menjaga pikiran dalam keadaan tanpa pemikiran (thoughtless) berarti tidak memperhatikan bagian luar atau dalamnya. Namun, dalam keadaan ini, impresi-impresi halus tetap muncul pada waktu-waktu tertentu atau lainnya. Di sisi lain, ketika kita berkonsentrasi pada Nama Tuhan YME, dikarenakan defleksi dari pemikiran-pemikiran lainnya atau pembentukan dari pusat devosi, maka impresi-impresi halus tidak muncul. Oleh sebab itu, menyebut dan mengulang Nama Tuhan lebih unggul dari keadaan pikiran tanpa pemikiran (thoughtless).
Pengalaman-pengalaman spiritual dan tingkat pencapaian spiritual: Pengalaman-pengalaman spiritual seseorang, ketika berada dalam keadaan-keadaan meditatif tidak menunjukkan tingkat pencapaian spiritual orang tersebut. Sebaliknya, pengalaman-pengalaman spiritual dari menyebut dan mengulang Nama Tuhan merupakan petunjuk. Misalnya, mencapai suatu keadaan pikiran tanpa pemikiran dalam meditasi tidak menunjukkan bahwa seseorang telah mencapai kesadaran Diri, sedangkan mengalami menyebut dan mengulang Nama Tuhan terus menerus yang terjadi secara otomatis merupakan indikasi dari tingkat pencapaian spiritual 40%.
Pengalaman-pengalaman spiritual yang sejati dan palsu: Pengalaman-pengalaman spiritual yang diperoleh melalui menyebut dan mengulang Nama Tuhan adalah nyata karena mereka terjadi sebagai hasil dari penyatuan dengan Nama Tuhan YME, sementara mengalami kekosongan atau keadaan pikiran tanpa pemikiran dalam meditasi merupakan ilusi karena seseorang tidak menyadari pengalaman ini. Ketika seseorang menyebut dan mengulang Nama Tuhan, dikarenakan kesadaran, maka ia benar-benar mengalaminya.
Mengalami keadaan-keadaan yang berbeda: Dalam meditasi kita mengalami keadaan seperti-mayat (corpse-like state), sedangkan menyebut dan mengulang Nama Tuhan memberi kita pengalaman kesadaran Ilahi (Chaitanya).
Keadaan-keadaan buatan dan alami: Meditasi merupakan keaadaan buatan sedangkan melalui menyebut dan mengulang Nama Tuhan kita mencapai keadaan alami akan persekutuan dengan Tuhan YME.
Ego:
Ego menjadi lebih kuat dan sulit untuk diatasi melalui meditasi dikarenakan beberapa alasan:
-
Adalah tidak mudah untuk mencapai persekutuan dengan prinsip Tuhan YME pada saat meditasi, karena gambaran dan pengalaman bahwa seseorang kenyatannya terpisah dari Tuhan tetap kuat. Perasaan bahwa “Aku terpisah dari Tuhan YME” merupakan ego.
-
Sangatlah mudah untuk memiliki pemikiran-pemikiran seperti “Saya sedang bermeditasi”, “Saya akan ke masuk ke dalam meditasi” yang tidak hanya meningkatkan kesadaran akan diri sendiri, pikiran dan tubuh, tetapi juga dapat menyebabkan pemikiran-pemikiran menjadi yang spesial dan unik, sehingga meningkatkan ego .
-
Ketika menyebut dan mengulang Nama Tuhan, sseorang secara signifikan lebih sadar akan Tuhan YME. Kesadaran bahwa kita sedang menyebut dan mengulang Nama Tuhan hanya karena kasih karunia Tuhan juga dialami. Akibatnya, ego melakukan latihan spiritual tidak berkembang dan bahkan mengalami peleburan.
Menyebut dan mengulang Nama Tuhan melindungi kita dari energi-energi negatif: Dalam keadaan meditasi tidak terdapat pemikiran dalam pikiran. Dalam keadaan ini, beberapa energi negatif dapat mengganggu kita. Di sisi lain, lapisan pelindung yang menangkal energi –energi negatif terbentuk di sekitar kita ketika kita menyebut dan mengulang Nama Tuhan.
Kesempurnaan dalam latihan spiritual: Menyebut dan mengulang nama Tuhan dapat dilakukan pada saat setiap dan semua kegiatan, yang berarti aspek-aspek lain dari latihan spiritual dapat terjadi secara bersamaan. Sebagai contoh, seseorang dapat membuat upaya untuk mengembangkan emosi spiritual (bhāv), cinta kasih spiritual tanpa syarat (Prīti), mempelajari gangguan-gangguan kepribadian dan ego serta kita serta membuat upaya untuk menguranginya, dan sebagainya. Hal ini sangatlah penting karena pada umumnya kita perlu melakukan latihan spiritual sambil memenuhi tanggung jawab-tanggung jawab seperti menjaga rumah, anak-anak, profesi kita, dll.
5. Kesimpulan – Meditasi dan Menyebut/ mengulang Nama Tuhan
Saat ini banyak orang berlatih meditasi sebagai suatu teknik psikologis untuk perbaikan diri daripada suatu alat untuk pertumbuhan spiritual. Oleh karenanya, manfaat yang diperoleh dari meditasi tersebut juga berada hanya pada tingkatan psikologis
Berdasarkan perbandingan di atas, untuk pertumbuhan spiritual di era saat ini, menyebut dan mengulang Nama Tuhan memiliki nilai yang lebih besar.
Apabila anda sudah bermeditasi dengan tujuan untuk mencapai pertumbuhan spiritual, kami menyarankan anda untuk melengkapinya dengan latihan spiritual menyebut dan mengulang Nama Tuhan. Informasi lebih lanjut tentang Nama Tuhan manakah untuk disebut dan diulangi tersedia di bagian kami tentang Nama Tuhan manakah yang seharusnya disebut dan diulangi seseorang.