Pada masa sekarang ini, cara yang paling efektif untuk melangkah maju secara spiritual adalah mengucapkan dan merepetisikan (mengulang) Nama Tuhan menurut agama kelahiran kita. Kita dilahirkan di dalam agama yang sangat dan paling kondusif untuk memulai praktik spiritual kita. Hal ini membentuk pondasi/ dasar untuk memulai praktik spiritual. Mengucapkan dan merepetisikan Nama Tuhan menurut agama kelahiran kita juga memungkinkan kita untuk dapat mengatasi takdir. Kenyataan nya praktik spiritual membantu kita baik di dunia ini dan dunia setelah kita meninggal.
Mari kita lihat beberapa contoh dari nama Tuhan yang seharusnya kita ucap dan repetisikan (ulangi), sesuai dengan Agama kelahiran kita:
Nama Tuhan yang seharusnya diucap dan direpetisikan seseorang
Agama kelahiran | Nama Tuhan untuk pengucapan dan pengulangan |
---|---|
Buddha | Om Mani Padme Hum, Namo Buddhaya |
Kristen | Katholik Roma: Salam Maria
Anglikan dan denominasi Kristen lainnya: Tuhan Yesus |
Hindu | Nama dewata keluarga atau jika seseorang tidak tahu Nama dari dewata keluarga maka orang tersebut dianjurkan untuk mengucapkan dan merepetisikan “ Shree Kuladevataayai Namahaa”. |
Metode dari repetisi Nama dewata keluarga: Shri harus menjadi awalan dari Nama dewata keluarga, Nama berikutnya harus dalam tata bahasa “objek tidak langsung” (chaturti pratyai) dan kemudian diakhiri dengan Namahaa: | |
Misalnya, jika Dewata keluarga adalah:
> Ganesh, disebutkan menjadi ‘Sree Ganeshaaya namahaa’ > Bhavani, disebutkan menjadi ‘Sree Bhavaanimatayai namahaa’ atau ‘Sree Bhavaanidevyai namahaa’ |
|
Islam | Ya Allah, Allah hu Akbar, Ar Rahim, dsb. |
Jain | Navakar Mantra (Om Namo Arihantanam) |
Yahudi | Jehowah, Yahweh, Adonai atau salah satu dari berbagai Nama-Nama Tuhan sesuai Yudaisme |
Sikh | Vahe Guru, Shri Vahe Guru, Sukhmani Saheb, Japaji Saheb |
Zoroastrian | Ada 101 Nama. Para pencari Tuhan/ seeker diminta untuk mengucapkan Nama yang sesuai dengan angka yang diperoleh dalam meditasi. |