Pertanyaan yang sering diajukan tentang apakah Nama Tuhan yang seharusnya disebut dan diulangi
Kami menganjurkan menyebut dan mengulang-ulang Nama Tuhan sesuai dengan agama kelahiran anda sebagai dasar dari ‘latihan spiritual’. Lihat ke artikel ‘Mulailah perjalanan spiritualmu’.
Sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang umum dan sering diajukan tentang apa Nama Tuhan yang seharusnya disebut dan diulan-ulang dijelaskan di bawah ini.
Daftar isi
- 1. Terkait dengan perubahan agama
- 1.1 Saya terlahir sebagai seorang Buddhis dan berubah memeluk agama Kristen. Apa Nama yang seharusnya saya sebut dan ulangi?
- 1.2 Saya terlahir sebagai seorang Katolik, namun dibesarkan sebagai seorang Protestan. Saya mencoba untuk menyebut dan mengulang-ulang ‘Salam Maria’ tetapi terus kembali menjadi ‘Terpujilah Yesus’. Apakah boleh atau Nama manakah yang seharusnya saya sebut?
- 1.3 Bagaimana jika nenek moyang kami dipaksa untuk pindah ke agama lainnya dan kami dlahirkan dalam agama itu? Dalam hal ini, Nama manakah yang seharusnya kami sebut dan ulangi?
- 1.4 Ibu dan Ayah saya berasal dari agama yang berbeda dan terus menjalankan agama mereka masing-masing. Apa Nama Tuhan yang seharusnya saya sebut dan ulangi?
- 2. Terkait dengan pernikahan
- 2.1 Saya adalah seorang wanita yang sudah menikah. Apa Nama Tuhan yang seharusnya saya sebut dan ulangi?
- 2.2 Saya telah bepisah, namun belum cerai, apa Nama Tuhan yang seharusnya saya sebut dan ulangi?
- 2.3 Saya seorang wanita yang telah bercerai. Nama Tuhan apakah yang saya sebut dan ulangi?
- 2.4 Saya telah menyebut dan mengulang-ulang ‘Salam Maria’ sejak kecil. Sekarang saya menikah dengan seorang Hindu. Nama Tuhan apakah yang saya sebut dan ulangi?
- 3. Terkait dengan adopsi
- 4. Terkait dengan Nama Tuhan sesuai dengan agama seseorang
- 5. Terkait dengan Dewa-Dewi keluarga
- 5.1 Nama apakah yang disebut dan diulangi jika kita tidak mengetahui Dewa-Dewi keluarga kita?
- 5.2 Dalam kasus seperti itu, bagaimana jika ucapan dan pengulangan umum (Sri Kuladevataayai Namaha), sulit untuk diucapkan? Dapatkah kita menyebut dan mengulangi Nama lainnya?
- 5.3 Dapatkah saya menyebut dan mengulang-ulang Nama Dewa keluarga daripada nama Dewi keluarga?
- 6. Terkait dengan pengucapan dan pengulangan yang lebih disukai
- 6.1 Dapatkah saya menyebut dan mengulang-ulang Nama Nya daripada Nama Dewa-Dewi keluarga saya?
- 6.2 Saya memuja ibuku. Dia seperti seorang Guru dan Tuhan bagi saya. Dapatkah saya menyebut dan mengulang-ulang namanya?
- 6.3 Saya adalah seorang Hindu. Dapatkah saya menyebut dan mengucap ‘Om’?
- 6.4 Dapatkah saya menyebut dan mengulang-ulang nama seorang Suci (Saint)?
- 7. Terkait dengan kesukaan terhadap agama lainnya
- 8. Terkait dengan keengganan untuk beragama
- 8.1 Saya tertarik untuk menyebut dan mengulang-ulang, tetapi saya tidak merasa terhubung dengan agama saya. Apa yang bisa saya sebut dan ulangi?
- 8.2 Dapatkah saya hanya menyebut dan mengulang-ulang ‘Tuhan YME’?
- 8.3 Dapatkah saya menyebut dan mengulang-ulang kata ‘kasih’ atau ‘cinta’ atau ‘tenang’ atau ‘damai’, daripada sebuah Nama Ilahi?
- 8.4 Saat ini saya tidak memeluk agama apapun, apa Nama yang seharusnya saya sebut dan ulangi?
- 8.5 Ketika saya menyebut dan mengulang-ulang menurut agama kelahiran saya, di dalam hati saya tidak merasa nyaman. Apa yang harus saya lakukan?
- 9. Terkait dengan ateisme
1. Terkait dengan perubahan agama
1.1 Saya terlahir sebagai seorang Buddhis dan berubah memeluk agama Kristen. Apa Nama yang seharusnya saya sebut dan ulangi?
Jawaban: Jika anda masuk ke agama Kristen dengan sukarela, maka anda mempunyai keyakinan yang lebih besar dalam agama tersebut. Oleh sebab itu, sebut dan ulangi Nama Tuhan menurut agama baru anda tersebut. Jika anda secara paksa masuk ke agama itu yang mana bertentangan dengan keinginan anda dan jika anda merasa lebih dekat dengan agama asli anda, maka sebut dan ulangilah Nama Tuhan sesuai agama sebelumnya. Meskipun anda telah sebelumnya masuk ke agama lainnya seperti agama Kristen dengan sukarela, namun sekarang merasa lebih dekat dengan agama kelahiran anda, maka anda dapat menyebut dan mengulang-ulang sesuai dengan agama kelahiran.
1.2 Saya terlahir sebagai seorang Katolik, namun dibesarkan sebagai seorang Protestan. Saya mencoba untuk menyebut dan mengulang-ulang ‘Salam Maria’ tetapi terus kembali menjadi ‘Terpujilah Yesus’. Apakah boleh atau Nama manakah yang seharusnya saya sebut?
Jawaban: Lanjutkan menyebut dan mengulang-ulang ‘Terpujilah Yesus.’
1.3 Bagaimana jika nenek moyang kami dipaksa untuk pindah ke agama lainnya dan kami dlahirkan dalam agama itu? Dalam hal ini, Nama manakah yang seharusnya kami sebut dan ulangi?
Jawaban: Ilmu pengetahuan Spritual menyarankan menyebut dan mengulang-ulang Nama Tuhan seusai dengan agama kelahiran.
Jika anda tidak memiliki keyakinan terhadap agama yang mana leluhur anda telah dipaksa pindah dan memilki lebih banyak keyakinan terhadap agama sebelumnya, maka anda dapat menyebut dan mengulang-ulang Nama sesuai dengan agama tersbut.
1.4 Ibu dan Ayah saya berasal dari agama yang berbeda dan terus menjalankan agama mereka masing-masing. Apa Nama Tuhan yang seharusnya saya sebut dan ulangi?
Jawaban: Sebut dan ulangilah Nama Tuhan berdasarkan agama dari ayah anda. Menurut ilmu pengetahuan spiritual, anak-anak mendapat manfaat paling besar dari menyebut dan mengulang-ulang Nama Tuhan sesuai agama ayah mereka.
2. Terkait dengan pernikahan
2.1 Saya adalah seorang wanita yang sudah menikah. Apa Nama Tuhan yang seharusnya saya sebut dan ulangi?
Jawaban: Menurut ilmu pengetahuan Spiritiual, setelah menikah seorang wanita mendapatkan manfaat paling besar dengan menyebut dan mengulang-ulang Nama Tuhan sesusai dengan agama pasangannya. Jika anda adalah seorang Hindu, maka sebut dan ulangilah Nama Dewa-Dewi keluarga dari keluarga suami anda.
2.2 Saya telah bepisah, namun belum cerai, apa Nama Tuhan yang seharusnya saya sebut dan ulangi?
Jawaban: Hal ini sama halnya seperti jika anda telah menikah (lihat 2.1), karena anda belum bercerai.
2.3 Saya seorang wanita yang telah bercerai. Nama Tuhan apakah yang saya sebut dan ulangi?
Jawaban: Sebut dan ulangi Nama Tuhan sesuai dengan agama anda sebelum menikah.
2.4 Saya telah menyebut dan mengulang-ulang ‘Salam Maria’ sejak kecil. Sekarang saya menikah dengan seorang Hindu. Nama Tuhan apakah yang saya sebut dan ulangi?
Jawaban: Jika anda telah menyebut dan mengulang-ulang ‘Salam Maria’ secara teratur, untuk jangka waktu yang lama sebelum menikah dan jika anda memilkiki iman yang kuat dalam Nama ini saja, maka terus lanjutkan ucapan dan pengulangan Nama ini. Jika tidak, sesuai dengan ilmu pengetahuan Spiritual, wanita setelah menikah seharusnya menyebut dan mengulang-ulang Nama sesuai dengan agama Dewa-Dewi keluarga dari suami mereka.
3. Terkait dengan adopsi
3.1 Nama apakah yang seharusnya disebut dan diulangi oleh seorang anak yang diadopsi?
Jawaban: Menurut ilmu pengetahuan Spiritual, seorang anak yang diadopsi seharusnya menyebut dan mengulang-ulang Nama Tuhan sesuai dengan agama yang dijalani oleh keluarga yang mengadopsinya.
4. Terkait dengan Nama Tuhan sesuai dengan agama seseorang
4.1 Saya merasa ‘Salam Maria’ terlalu hambar dan pendek. Sebaliknya dapatkah saya menyebut dan mengulang-ulang ‘Salam Maria, Bunda Suci Allah’
Jawaban: Spiritualitas adalah ilmu pengetahuan, seperti obat-obatan dan sangat spesifik. Pertumbuhan spiritual memerlukan untuk mengikuti ilmu pengetahuan tersebut dan melampaui perintah-perintah dari pikiran. Salah satu prinsip dasar dari praktik spiritual mensyaratkan berangkat dari ‘Banyak menuju satu’. Menurut prinsip ini, menyebut dan mengulang-ulang satu kata lebih efektif dari menyebut dan mengulang-ulang banyak kata-kata. Menyadari hal itu, anda dapat berdoa kepada Bunda Maria untuk memberkati anda dengan kemampuan untuk menyebut dan mengulang Nama tersebut sesuai dengan bagaimana hal itu dipandu oleh ilmu pengetahuan spiritual. Jika anda masih tidak dapat melakukannya, pada tahap awal anda dapat menyebut dan mengulang ‘Salam maria, Bundi Suci Allah’.
5. Terkait dengan Dewa-Dewi keluarga
5.1 Nama apakah yang disebut dan diulangi jika kita tidak mengetahui Dewa-Dewi keluarga kita?
Jawaban: Jika anda tidak mengetahui nama Dewa-Dewi keluarga anda, cobalah untuk mencari tahu melalui anggota-anggota keluarga anda lainnya, pemimpin agama, horoskop yang dibuat sesuai dengan VedicJyotish, dll. Sementara itu, anda dapat menyebut dan mengulang-ulang ‘Sri Kuladevata Namaha’.
5.2 Dalam kasus seperti itu, bagaimana jika ucapan dan pengulangan umum (Sri Kuladevataayai Namaha), sulit untuk diucapkan? Dapatkah kita menyebut dan mengulangi Nama lainnya?
Jawaban: Dengan latihan, hal itu menjadi lebih mudah. Menyebut dan mengulang-ulang Nama Tuhan lainnya akan memilki manfaat lebih sedikit.
5.3 Dapatkah saya menyebut dan mengulang-ulang Nama Dewa keluarga daripada nama Dewi keluarga?
Jawaban: Nama yang diberikan oleh seorang Guru pada tingkatan pencapaian spiritual 90% ke atas (misalnya Paratpaar Guru) adalah 100% kondusif untuk pertumbuhan spiritual yang cepat bagi seseorang, sedangkan Dewi keluarga adalah 30% kondusif dan Dewa keluarga adalah 25% kondusif.
Itulah sebabnya mengapa hingga kita memperoleh seorang Guru, yang terbaik adalah menyebut dan mengulang-ulang Nama dari Dewi keluarga kita. Jika kita tidak bisa mengetahui Nama Dewi keluarga atau jika kita tidak memiliki Dewi keluarga dan hanya Dewa keluarga, maka kita dapat menyebut dan mengulang-ulang Nama Dewa kelaurga.
6. Terkait dengan pengucapan dan pengulangan yang lebih disukai
6.1 Dapatkah saya menyebut dan mengulang-ulang Nama Nya daripada Nama Dewa-Dewi keluarga saya?
Jawaban: Ya, tidak apa-apa untuk mengucapkan Nama Srikrushṇa (yaitu, Dewa yang disukai seseorang), tetapi lebih baik untuk menyebut dan mengulang-ulang Nama Dewa keluarga atau prinsip Ilahi nya – yaitu sesuai dengan agama orang tersebut, untuk kemajuan spiritual yang cepat. Baca artikel tentang, ‘Saya lebih memilih untuk menyebut dan mengulang-ulang Nama Dewa favorit saya dibanding dengan Dewa keluarga saya – apakah itu baik?‘
6.2 Saya memuja ibuku. Dia seperti seorang Guru dan Tuhan bagi saya. Dapatkah saya menyebut dan mengulang-ulang namanya?
Jawaban: Kita dapat menyebut dan mengulang-ulang Nama Tuhan untuk mendapatkan manfaat dari prinsip Ilahi. Kita tidak akan mendapatkan manfaat yang sama dengan mengucapkan nama ibu kita. Menurut ilmu pengetahuan Spiritual, tidak ada preseden untuk menyebut dan mengulang-ulang Nama orang tua atau saudara dari seseorang, bahkan dalam kasus di mana para Suci/ para Guru adalah orangtua / saudara dari para pencari Tuhan tersebut sekalipun.
6.3 Saya adalah seorang Hindu. Dapatkah saya menyebut dan mengucap ‘Om’?
Jawaban: Pengucapan dan pengulangan ‘Om’ merupakan pegucapan dan pengulangan tingkat lanjutan. Hal ini disebabkan karena pengucapan dan pengulangan ‘Om’ berhubungan denagn Unsur Api Absolut dan bentuk tak berwujud dari Tuhan. Pengucapan dan pengulangan ‘Om’, untuk jangka waktu yang lama, akan menghasilkan tingkat unsur Api Absolut yang tinggi pada ‘pencari’ Tuhan tersebut. Pencari tersebut mungkin tidak dapat mentolerir tinkat unsur Api Absolut yang tinggi jika latihan spiritual dasarnya akan unsur yang lebih rendah (yaitu Unsur Bumi dan Air Absolut) belum selesai. Menyebut dan mengulang-ulang Nama Dewa-Dewi keluarga atau Tuhan sesuai dengan agama kelahiran, merupakan suatu latihan spiritual yang berhubungan dengan unsur Bumi Absolut.
6.4 Dapatkah saya menyebut dan mengulang-ulang nama seorang Suci (Saint)?
Jawaban: Ilmu pengetahuan Spiritual meyarankan untuk menyebut dan mengulang-ulang Nama Tuhan sesuai dengan agama kelahiran seseorang. Seseorang tidak seharusnya mengulang (menyebut) nama dari seorang Suci (Saint).
- Para Suci pada tingkat pencapaian spiritual (70%) Energy (Shakti) dilahirkan untuk melaksanakan suatu misi tertentu dan untuk itu mereka memilki energi yang termanifestasi/ terwujud. Sehingga jika Nama – nama mereka disebut dan diulang-ulang maka energi yang termanifestasi tersebut kemungkinan dapat menyebabkan gangguan bagi beberapa orang. Berbeda dengan hal ini, karena Dewa atau Dewi terutama memilki energi yang tak terwujud/ tak termanifestasi, maka menyebut dan mengulang Nama Nya tidak menyebabkan gangguan apapun. Selain itu, seorang ‘pencari’ tidak menginginkan energi, dia menginginkan Bliss (Kebahagiaan Hakiki) dan Serenity (Kedamaian Hakiki). [Para Suci (Saints) dengan tingkat pencapaian spiritual 80% dan 90% masing-masing dapat memberikan pengalaman –pengalaman spiritual akan Bliss (Kebahagiaan Abadi) dan Serenity (Kedamaiaan Hakiki)]
- Karena hukum penciptaan, pemeleiharan dan penghancuran juga berlaku untuk para Suci (Saints), energi mereka tetap ada untuk jangka waktu yang terbatas selama beberapa ratus tahun saja. Setelah itu, mereka tidak mampu lagi untuk menjawab seruan seseorang. Sebaliknya, Dewa-Dewi adalah abadi dari saat penciptaan alam semesta, sampai kehancurannya.
- Menurut ilmu pengetahuan Spiritual, membangun tempat ibadah untuk para Suci tidaklah benar. Namun saat ini, kita mendapatkan hal ini cukup sering terjadi.
7. Terkait dengan kesukaan terhadap agama lainnya
7.1 Saya adalah seorang pemeluk agama Kristen. Dapatkah saya menyebut dan mengulang-ulang kata ‘Om’?
Jawaban: Menurut ilmu pengetahuan Spiritual, menyebut dan mengulang-ulang Nama Tuhan sesuai dengan agama kelahiran adalah yang paling kondusif untuk pertumbuhan spiritual yang cepat bagi seseorang. Maka, dari sudut pandang pertumbuhan spiritual yang cepat, manfaat yang diperoleh dengan menyebut dan mengulang-ulang Nama dari aspek Tuhan tersebut akan jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang diperoleh dari menyebut dan mengulang-ulang ‘Om’.
7.2 Saya adalah seorang pemeluk agama Kristen tetapi saya menyukai Dewa Siwa, dapatkah saya menyebut dan mengulang-ulang Nama Nya?
Jawaban: Ya, tidak apa-apa untuk menyebut dan mengulang-ulang Nama Dewa Siwa (yaitu Nama Tuhan yang disukai seseorang), tetapi akan lebih baik untuk menyebut dan mengulang-ulang Nama Tuhan sesuai dengan agama seseorang untuk petumbuhan spiritual yang cepat. Baca artikel tentang ‘Saya lebih memilih untuk menyebut dan mengulang-ulang Nama Dewa-Dewi favorit saya daripada Dewa-Dewi keluarga saya – apakah itu baik?’
8. Terkait dengan keengganan untuk beragama
8.1 Saya tertarik untuk menyebut dan mengulang-ulang, tetapi saya tidak merasa terhubung dengan agama saya. Apa yang bisa saya sebut dan ulangi?
Jawaban: Dalam hal itu, anda dapat menyebut dan mengulang-ulang Nama Tuhan lainnya yang anda rasa terhubung dengan anda.
8.2 Dapatkah saya hanya menyebut dan mengulang-ulang ‘Tuhan YME’?
Jawaban: Dengan menyebut dan mengulang-ulang suatu Nama Tuhan, pada dasarnya kita mencoba unttuk menyerap aspek ke Ilahian yang diwakili oleh Nama tersebut. ‘Tuhan’ adalah suatu Nama yang terlalu umum. Hal itu mencakup semua aspek dan unsur-unsur/ prinsip-prinsip Maha tahu, Maha ada dan Maha kuasa dari Tuhan. Oleh sebab itu, menyebut dan mengulang-ulang kata ‘Tuhan’ sama dengan mencoba untuk menyerap semua aspek Tuhan, pada saat yang bersamaan. Hal ini akan menjadi tugas yang sangat besar. Maka, ilmu pengetahuan Spiritual menyarankan kita untuk menyebut dan mengulang-ulang salah satu sebutan dari Nama Tuhan, sehingga dapat menyerap aspek Tuhan yang sesuai dengan tahap latihan spiritual kita.
8.3 Dapatkah saya menyebut dan mengulang-ulang kata ‘kasih’ atau ‘cinta’ atau ‘tenang’ atau ‘damai’, daripada sebuah Nama Ilahi?
Jawaban: Dari suatu perspektif spiritual, pengucapan dan pengulangan dilakukan dengan tujuan untuk menyerap Energi Ilahi tertentu yang terkait dengan Nama Tuhan tersebut. Kata-kata tersebut di atas tidak mengandung prinsip Ilahi tertentu. Maka, menyebut dan mengulang-ulang kata-kata ini tidak akan memberi kita manfaat dari Energi Ilahi yang dapat diberikan dari menyebut dan mengulang-ulang salah satu sebutan dari Nama Tuhan.
Lebih lanjut, Tuhan adalah perwujudan dari ‘cinta kasih’ tanpa syarat atau cinta kasih tanpa pengharapan. Maka, menyebut dan mengulang-ulang Nama Tuhan apapun akan memanggil aspek Ilahi dari ‘cinta kasih’ tanpa pengharapan dengan jauh lebih banyak daripada menyebut dan mengulang-ulang kata-kata seperti ‘kasih’, ‘cinta’, dll.
8.4 Saat ini saya tidak memeluk agama apapun, apa Nama yang seharusnya saya sebut dan ulangi?
Jawaban: Anda dapat menyebut dan mengulang-ulang Nama Tuhan sesuai dengan agama kelahiran anda.
Jawaban: Jika hal itu disebabkan oleh suatu hambatan mental tentang agama kelahiran, oleh kejadian/ penglaman-penglaman di masa lalu, mungkin akan membantu untuk mengetahui bahwa Spiritualitas melampaui agama. Pengucapan dan pengulangan sesuai dengan agama kelahiran lebih merupakan aplikasi dari suatu prinsip spiritual, dan bukannya cara untuk mengidentifikasi dengan agama tersebut. Sebelum menyebut dan mengucap, doa yang tulus agar kita dapat mengalamai manfaat-manfaat dari pengucapan dan pengulangan tesebut akan sangat membantu.
9. Terkait dengan ateisme
9.1 Saya adalah seorang Ateis. Apa Nama yang seharusnya saya sebut dan ulangi?
Jawaban: Kami tetap menyarankan anda untuk menyebut dan mengulang-ulang Nama Tuhan sesuai dengan agama kelahiran. Pengucapan dan pengulangan sesuai dengan agama kelahiran lebih merupakan aplikasi dari suatu prinsip spiritual, dan bukannya cara untuk mengidentifikasi dengan agama tersebut. Jika anda mencoba nya dengan tulus dan teratur dan bahkan jika pengucapan dan pengulangan dilakukan tanpa keyakinan, anda akan menemukan manfaatnya dalam kehidupan anda. Pengalaman pribadi dari manfaat pengucapan dan pengulangan merupakan penyokong terbailk untuk jenis latihan spiritual ini.