Setiap orang memiliki batasan yang berbeda untuk menanggung penderitaan – baik itu penderitaan fisik, emosi, maupun psikologis. Terkadang kita menemukan situasi yang menyakitkan dalam hidup. Situasi tersebut dapat berkisar dari perceraian yang menyakitkan hingga kehilangan seseorang yang kita kasihi. Perbedaan tingkat batas untuk menanggung penderitaan dapat lebih dipahami melalui contoh sebagai berikut:
Seorang wanita mengamuk karena poninya telah dicukur sedikit lebih pendek oleh penata rambutnya. Pengaruh dari kejadian itu berlangsung sampai berhari-hari dan dia mengeluh pada semua temannya atas kejadian tersebut.
Di lain pihak, kami memiliki sebuah contoh kisah nyata dari seorang wanita yang kehilangan suaminya segera setelah pernikahan. Meskipun dia mengalami kehilangan yang amat menyakitkan, berkat latihan spiritual yang dilakukannya, ia menunjukkan kekuatan dari dalam dirinya dengan mempertahankan penguasaan diri dan bahkan menghibur sanak saudara suaminya meski dia sendiri kehilangan.
Pada contoh pertama, perkara kecil seperti poni yang dicukur sedikit lebih pendek memercik reaksi berlebih. Pada contoh kedua seseorang mampu menanggung situasi yang sangat tidak diharapkan seperti kehilangan orang yang dikasihi dengan lebih tabah. Kita tidak tahu keadaan mana yang bisa membuat kita jatuh sedalam-dalamnya sampai kita menghadapinya sendiri. Dengan latihan spiritual, kita mendapatkan kekuatan untuk menanggung penderitaan di dalam berbagai aspek.