Daftar isi
Abstrak:
Ian sebelumnya mengalami banyak kesusahan yang tak dapat dijelaskan sejak kecil. Hal ini terus berlanjut sampai ia bertemu dengan seorang pencari Tuhan YME (seeker) dari Yayasan Penelitian Sains Spiritual (SSRF) yang menjelaskan kepadanya tentang bagaimana masalah-masalah seperti itu dalam kehidupan dapat diatasi dengan latihan spiritual. Berikut ini adalah kisah trauma Ian dalam perkataannya sendiri dan bagaimana latihan spiritual membantunya mengatasi hal itu.
Ian bukanlah nama sebenarnya dan digunakan untuk melindungi privasinya.
1. Berbagai kesulitan di masa kecil
Sejak awal masa kecil saya (usia 4 tahun), saya mengalami banyak tekanan mental dalam berbagai bentuk. Saya biasa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain. Suatu petang, saya melihat dua pria memasuki salah satu kamar di apartemen kami. Saya memberi tahu orang tua saya tentang hal itu tetapi karena mereka tidak dapat melihat siapapun, mereka menganggapnya sebagai imajinasi saya. Kejadian seperti itu menyebabkan saya sangat menderita.
Saya juga punya masalah dengan tidur di malam hari dan sering merasa bahwa seseorang berdiri di belakang saya. Ketika saya berbalik untuk melihatnya, tidak ada orang di sana. Saya tahu seseorang ada di sana karena saya dapat mendengar suara semacam udara yang bergerak sangat cepat. Di pagi hari, saya bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan dan otot-otot, membenci kehidupan dan segala sesuatu di sekitar saya. Saya memiliki masalah bangun di pagi hari dan berkali-kali sarapan dengan menggunakan kacamata hitam karena saya tidak bisa menahan cahaya.
Ketika saya memulai sekolah, saya merasa sangat sulit untuk tetap penuh perhatian di kelas. Saya biasa melakukan gerakan seperti tarian aneh dengan kaki saya di bawah meja saat kelas sedang berlangsung. Hal ini segera menjadi kebiasaan saya. Kemudian saya menyadari bahwa ini adalah gejala dari sebuah manifestasi kerasukan.
Lihat artikel SSRF tentang definisi kerasukan oleh suatu entitas atau hantu
Depresi ketika remaja
Saya ingat mengalami kebahagiaan untuk pertama kalinya ketika saya berumur dua belas atau tiga belas tahun. Pada saat itu ketika saya melihat kembali kehidupan saya ke belakang, saya tidak ingat kapan terakhir kali saya merasa bahagia. Namun kemudian kecenderungan depresi terus berlanjut dan selama masa remaja saya, saya akan dilanda dengan depresi berat. Saya tidak tahu apa yang salah dengan saya. Saya mencoba mencari penyebab ketidakbahagiaan saya, tetapi tidak dapat menemukan alasan yang jelas untuk itu.
2. Depresi dan masalah lain di masa dewasa
Setelah kelulusan, saya punya masalah mencari pekerjaan. Setiap kali saya mendapatkan pekerjaan, entah bagaimana saya tidak bisa mempertahankannya. Saya kecanduan mengisap rokok dan mariyuana serta minum alkohol.
Seringkali ketika berjalan di trotoar atau saat bepergian dengan transportasi umum, saya mendapatkan pikiran yang merusak seperti merasa ingin menendang atau memukul orang asing. Saya membenci semua orang di sekitar saya. Pada saat itu, saya menjadi sadar bahwa saya tidak memiliki kendali atas hidup saya, namun saya tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.
Selama bertahun-tahun, saya sadar bahwa tidak ada yang tahu tentang sisi saya yang lain. Saya tidak dapat menjelaskan apa yang terjadi dengan saya bahkan kepada orang tua dan teman-teman saya. Setiap kali saya mencoba menyinggung masalah saya, itu mengakibatkan depresi berat dan ketidakbahagiaan. Saya mencoba menyembunyikan diri, menunggu kehidupan ini berakhir. Sering kali saya memiliki pikiran untuk bunuh diri, tetapi di suatu tempat jauh di lubuk hatiku, saya tahu bahwa Tuhan telah memberi saya kehidupan ini dan saya tidak memiliki hak untuk mengambilnya.
3. Mengenal latihan spiritual chanting
Pada tahun 1999, ketika saya berusia 24 tahun, saya bertemu dengan anggota tim SSRF, Ana, melalui seorang teman saya. Ana adalah orang pertama yang tidak menilai perilaku saya. Dia malah menawarkan bantuan untuk menemukan solusi. Dia memberi tahu saya tentang penelitian Yang Mulia Dr. Athavale, dan bagaimana Beliau membantu umat manusia dengan menerbitkan banyak informasi tentang pengaruh dimensi spiritual dalam kehidupan kita. Dia juga memberi tahu saya tentang latihan spiritual chanting (mengucapkan berulang-ulang) Nama Tuhan YME. Saya ingat dengan jelas hari ketika dia memberi tahu saya tentang latihan spiritual. Hujan turun sepanjang hari dan ketika kami bertemu di sore hari, hujan berhenti dan pelangi yang indah muncul di langit. Saya merasa seolah-olah Tuhan mengatakan kepada saya ‘Sekarang penderitaanmu sudah berakhir’.
4. Memulai chanting Nama Tuhan YME
Ana memberitahu saya untuk chanting (mengucapkan berulang-ulang) Nama Tuhan sesuai agama kelahiran saya. Selain itu saya disarankan untuk chanting dua Nama yang diresepkan khusus sebagai sebuah terapi penyembuhan spiritual:
- ‘Shrī Gurudev Datta’ sesuai dengan prinsip spesifik Tuhan YME untuk mengatasi permasalahan leluhur dan
- ‘Shri Gaṇēshāya Namaha’ sesuai dengan prinsip spesifik Tuhan YME untuk meningkatkan tingkat energi Vital (Prāṇa-shakti) saya.
Pada awalnya, sangat sulit bagi saya untuk chanting. Saya terus menguap, tertidur, merasa seperti ada orang berjalan di seluruh tubuh saya, dll. Kadang-kadang, saya bahkan tidak bisa menggerakkan tangan atau kaki saya. Saya juga merasakan banyak kemarahan di dalam diri saya yang menghalangi saya untuk chanting. Ana menjelaskan bahwa kesusahan yang saya alami setelah chanting sebenarnya adalah penderitaan yang dirasakan oleh tubuh-tubuh halus leluhur yang mempengaruhi saya. Namun, saya bertekad untuk melanjutkan chanting karena saya tidak ingin lagi hidup secara menyedihkan yang saya jalani sebelumnya. Maka sejak awal, dengan teliti saya melakukan chanting 9 mālā (yang setara dengan 972 kali) masing-masing Shri Ganeshaya Namaha dan Shri Gurudev Datta setiap hari.
Setelah mulai chanting, hanya dalam beberapa hari saya mulai merasa jauh lebih baik. Saya memiliki lebih banyak energi, rasa sakit di pagi hari berhenti, dan untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya mulai menantikan untuk menikmati hidup. Saya benar-benar merasa lebih baik. Setelah chanting selama 1 atau 2 bulan, saya menghentikan kebiasaan merokok ganja dan mengonsumsi alkohol. Sebelumnya, saya mabuk 1-2 kali per minggu dan sering merokok mariyuana.
5. Mengatasi serangan leluhur dalam mimpi dengan chanting
Saya melanjutkan semua chanting yang disebutkan di atas selama sekitar satu tahun. Pada awal tahun 2002, di suatu malam saya bermimpi berbicara dengan 5 hingga 10 orang di sebuah pusat ski. Anehnya, meskipun saya tidak mengenal mereka di kehidupan ini, mereka semua tampak akrab. Tiba-tiba mereka semua melompat ke saya. Saya berjuang untuk membebaskan diri dari cengkeraman mereka. Saya menyadari bahwa mereka mencoba membunuh saya dan membawa saya bersama mereka. Saya tidak bisa bernapas. Pada saat itu, saya bangun dengan terengah-engah dan tepat ketika saya berhasil bernapas, sebuah awan hitam menghantam wajah saya dan menempatkan saya kembali di tempat tidur. Sekarang saya tahu dengan pasti bahwa itu sangat nyata dan bukan hanya imajinasi. Pada saat itu, secara otomatis saya mulai chanting Shri Gurudev Datta. Dalam beberapa detik, tekanan di dada berkurang dan saya bisa bernafas normal. Saya mulai berdoa memohon bantuan agar dapat terus chanting untuk melindungi diri dari serangan tersebut. Setelah satu menit atau lebih, saya mendapatkan kendali penuh atas tubuh saya.
Bantuan instan yang diperoleh dari chanting ‘Shri Gurudev Datta’ membuat saya menyadari bahwa mimpi itu adalah karena leluhur saya yang telah meninggal.
Saya merasakan tubuh-tubuh halus leluhur yang menyerang saya meninggalkan ruangan dan pergi ke teras, marah kepada saya karena mereka tidak bisa masuk ke kamar saya oleh karena chanting Nama Tuhan Datta. Selama keseluruhan kejadian ini saya tidak merasa takut dan ketika semuanya berakhir, saya mengetahui bahwa hanya Tuhan lah yang memberi saya keberanian untuk menanggungnya.
Mereka datang dalam mimpi saya sekali atau dua kali dalam setahun, tetapi mereka tidak dapat menyerang saya karena selubung perlindungan Shri Gurudev Datta di sekitar saya. Mereka hanya mengancam saya. Di setiap mimpi berikutnya, jumlah mereka berkurang. Terakhir kali saya mendapat mimpi semacam itu lebih dari setahun yang lalu, pada akhir tahun 2005.
6. Titik balik
Pada tahun 2005, sebuah insiden sporadis mengungkap masalah spiritual lain dalam kepribadian saya. Saya bepergian dengan bis bersama seorang rekan pencari Tuhan YME (seeker) dari SSRF, Vlada, yang juga teman serumah saya. Saya mengatakan kepadanya bahwa segala sesuatu dalam hidup ini tidak ada artinya, bahwa hidup saya tidak memiliki arti sama sekali dan bagaimana semuanya negatif dan tidak mungkin untuk ditanggung. Pada saat itu, saya mengidentifikasi begitu mendalam dengan apa yang saya katakan saat itu dan tidak dapat melihat hal yang positif. Dia mendengarkan apa yang saya katakan dengan sangat serius, tetapi dia tidak meresponnya.
Kemudian, ketika kami sampai di rumah, dia mengatakan kepada saya dengan sangat hati-hati bahwa apa pun yang saya katakan di bis tidak terdengar seperti saya yang sebenarnya. Dia mengatakan bahwa bahkan wajah saya terlihat berbeda. Dia merasa bahwa beberapa entitas menggunakan saya untuk memuaskan keinginannya. Sekadar untuk mengkonfirmasi, kami meminta saran tentang insiden ini dari para seeker SSRF yang memiliki indra keenam aktif (ESP). Mereka mendiagnosanya sebagai kasus kerasukan oleh penyihir halus (māntrik), sejenis hantu (setan, iblis, energi negatif, dll.), yang masih menyebabkan masalah dalam hidup saya. Pemberitahuan ini merupakan titik balik karena saya menyadari bahwa beberapa perilaku saya sebenarnya adalah karena penyihir halus. Pemahaman ini juga memberi saya kekuatan untuk berjuang dengan iman bahwa Tuhan YME akan menunjukkan jalan keluar dari kegelapan.
7. Awal sebuah kehidupan baru
Saya telah melakukan latihan spiritual selama lima tahun terakhir sekarang (tahun 2006). Saya masih mengalami sedikit depresi dari waktu ke waktu. Pada saat-saat itu, sepertinya tidak ada jalan keluar dari penderitaan. Perbedaannya adalah sekarang periode itu tidak berlangsung lebih lama dari beberapa hari. Hidup saya telah berubah sepenuhnya setelah mengikuti latihan spiritual seperti yang direkomendasikan oleh SSRF. Saya sekarang sudah menikah dan saya adalah ayah yang bangga dari seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan.
Ini benar-benar luar biasa, karena sekarang hidup saya telah memperoleh kualitas yang saya pikir hanya diperuntukkan bagi orang lain. Saya sekarang sanggup menanggung semua yang dihadirkan oleh kehidupan di depan saya.