Berikut adalah pengalaman dari Ibu Retno Wikandari (domisili di Yogyakarta). Ibu Retno mengalami sakit kepala yang tidak kunjung henti sejak masa kecilnya. Namun setelah mencoba melakukan solusi spiritual yang dianjurkan SSRF, sakit kepalanya sembuh total. Berikut kisah Ibu Retno yang ditulisnya sendiri.
Sepanjang yang dapat saya ingat, saya mengalami sakit kepala sudah sejak sangat lama. Saya merasa keadaan saya ini wajar dan saya mengira orang lain juga sama seperti saya. Mungkin saya mirip anak yang terlahir buta sebelah, saya tidak tahu kalau ada yang salah pada diri saya.
Sejak kecil saya suka minum tablet demam rasa jeruk, karena membuat saya sedikit lebih nyaman. Namun ketika semakin besar dan dewasa, sakit kepala saya semakin parah, sampai-sampai hanya untuk berpikir sederhana saja kadang sulit. Kalau parah, seringkali disertai mual dan keringat dingin. Beberapa tahun terakhir, pusing kepala yang saya rasakan sering tak tertahankan. Jadi kalau saya sudah tidak tahan, saya pergi ke rumah sakit. Karena sakit kepala, saya sering tidak dapat mengingat dengan baik, rasanya seperti terbentur parah. Bila ke rumah sakit dalam kondisi demikian, saya minta suntikan pereda nyeri. Kalau saya mendapatkan suntikan pada pagi hari, siang menjelang sore rasa pusing itu sudah kembali.
Saya pernah melakukan akupuntur untuk meredakan pusing kepala, pernah pula konsultasi psikologi, barangkali saya pusing kepala karena ada suatu hal yang berkaitan dengan psikologi saya. Hasilnya tidak ada. Keadaan pusingnya seringkali seperti berjalan di dalam air, setinggi batas bawah hidung saya, dan saya harus berjalan jinjit agar hidung saya tetap berada di atas air. Dan dunia yang saya lihat seringkali berwarna abu-abu.
Pada waktu dimana kepala saya terasa seperti diberi tekanan ekstra, saya harus tidur untuk melenyapkan sakit kepala saya. Hanya dalam keadaan tidur sakit kepala ini tidak ada. Jadilah saya ‘putri tidur’. Kalau bangun, pusingnya langsung ada, sehingga saya merasa malas untuk bangun. Kepala saya terasa seperti dipegang oleh tangan besar, diputar-putar dengan kencang, saya sangat tak berdaya. Jika serangannya seperti itu, saya minum banyak sekali tablet pereda nyeri dalam sehari.
Bertahun-tahun seperti ini saya sangat khawatir, bagaimana kondisi saya di waktu yang akan datang. Saya juga rajin berdoa memohon pertolongan Tuhan YME untuk apa yang saya alami, saya juga melakukan meditasi, membaca buku-buku psikologi dan spiritual. Beberapa ‘orang pintar’ dalam kejawen berpendapat bahwa saya ada yang ‘menemani’ tetapi tidak ada yang pernah mengetahui tentang sakit kepala saya, tentang apa yang saya derita. Selanjutnya, saya tidak tahu lagi ke mana saya harus mencari bantuan.
Dalam pencarian yang mendekati rasa putus asa karena tidak kunjung membaik, saya menemukan website SSRF (Spiritual Science Research Foundation). Dari SSRF saya tahu kalau masalah saya ini adalah akibat permasalahan leluhur. Semenjak saat itu, pada November 2017, saya memulai chanting (mengucapkan Nama Tuhan YME) disertai salt water remedy secara teratur. Melalui panduan dari SSRF pusing kepala saya mereda. Setelah tidak pusing, saya baru tahu bahwa dunia ini indah sekali, saya sangat bersyukur.
Pada bulan Juli 2018 saya memeriksakan keadaan saya ke dokter dan melakukan CT scan. Dokter menyatakan bahwa saya dalam keadaan sehat. Saya selalu bersyukur dalam setiap keadaan saya, karena saya percaya bahwa apa yang saya alami sudah Tuhan rencanakan untuk kebaikan saya, keluarga, dan semua orang yang ada di sekitar saya.