Siaran pers

Contact:

Dejan Glescic

Email: [email protected]

SIARAN PERS

Melbourne, Australia, 23 Maret 2019

Temuan penelitian baru : 84% dari sampel air dari seluruh dunia tercemar oleh energi negatif

Tim peneliti dari Maharshi University of Spirituality (MAV) dan Spiritual Science Research Foundation (SSRF) baru-baru ini menemukan tingkat emisi energi spiritual negatif yang sangat tinggi pada sumber air di seluruh dunia. Dari 140 sampel air yang diambil secara acak dari 25 negara, 84% ditemukan memancarkan energi negatif dan hanya 16% memancarkan energi positif. Ketidakseimbangan yang signifikan ini menunjukkan peningkatan polusi spiritual di lingkungan, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik, mental dan spiritual, dan juga terkait dengan perubahan iklim.

Setelah melakukan studi selama 12 bulan, pada bulan Maret 2019, Maharshi Adhyatma Vishwavidyalay (juga dikenal sebagai Universitas Spiritualitas Maharshi) dan SSRF menerbitkan hasil temuan penelitian tentang energi halus yang dipancarkan air dengan mengukur kemurnian spiritual atau polusi spiritual air dalam skala global.

Sampel air diambil secara acak dari berbagai lokasi di 25 negara dari 6 benua. Sampel tersebut termasuk sumber air alami seperti sungai, danau dan laut, serta sumber air olahan, seperti air kemasan, air kolam renang dan air di kota. Sampel juga diambil dari tempat-tempat ibadah.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan Universal Thermal Scanner (UTS), instrumen yang dikembangkan oleh Dr Mannem Murthy, mantan ilmuwan nuklir. Pemindai UTS memiliki kemampuan untuk mendeteksi getaran spiritual negatif (ditunjukkan dengan hasil pemindaian yang terkait dengan spektrum inframerah dan ultraviolet), getaran spiritual positif, dan medan energi total (aura) di sekitar suatu objek.

Dr Mukul Gadgil, PhD, yang merupakan anggota fakultas penelitian senior dari Universitas Spiritualitas Maharshi menyatakan “Melalui penelitian kami sebelumnya mengenai sampel tanah, kami menyadari bahwa secara umum energi negatif di dunia meningkat. Namun, dengan penelitian baru ini, kami menemukan bahwa energi negatif pada sumber air juga meningkat secara signifikan. Air yang tidak murni secara spiritual merugikan kesejahteraan umum masyarakat, berdampak pada kita di tingkat fisik, psikologis, dan spiritual. Penelitian kami telah menunjukkan bahwa ketika energi negatif meningkat di lingkungan, efek buruk perubahan iklim juga meningkat. Jadi, hal ini merupakan masalah serius yang memerlukan studi lebih lanjut. Kami meminta para ilmuwan yang tertarik dengan penelitian ini untuk bergabung dengan kami dalam upaya ini.”

Bapak Sean Clarke, peneliti senior di SSRF menambahkan “Tanggal 22 Maret adalah Hari Air Sedunia dan berbagai diskusi tentang pelestarian sumber air dan pengurangan polusi air secara global dimulai. Kami merasa ini adalah waktu yang tepat untuk memulai diskusi tentang aspek spiritual dari kemurnian air dan mengambil tindakan pencegahan, tidak hanya pada tingkat fisik, tetapi juga pada tingkat spiritual untuk melindungi lingkungan dan mengurangi dampak negatif dari  ketidakmurnian spiritual dari air pada masyarakat.”

Untuk detail lebih lanjut tentang studi penelitian tentang air, silakan kunjungi https://www.spiritualresearchfoundation.org/indonesian/kesulitan-spiritual/pengaruh-alam-dan-lingkungan/studi-analisis-air-sifat-halusnya/

Temuan utama dari penelitian ini adalah:

  1. Sebagian besar sampel air memancarkan energi negatif dan teramati bahwa polusispiritual dari air di seluruh dunia sedang meningkat. Faktanya, peningkatan negativitas sangat signifikan bahkan 10 sampel negatif teratas dari tahun 2018 semuanya kalah negatifnya dengan sampel yang dikumpulkan dalam tiga bulan pertama tahun 2019.
  2. Kemurnian fisik air tidak selalu menunjukkan kemurnian spiritualnya karena keduanya bekerja dan berfungsi pada tingkat yang berbeda. Misalnya, penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa sampel seperti air dari mata air Alpine yang masih asli, atau air kemasan komersial kelas atas memancarkan energi negatif. Sebaliknya, air dari beberapa sungai yang lebih keruh memancarkan energi positif.
  3. Tingkat tertinggi dari energi halus negatif ditemukan di air keran. Air di beberapa tempat ibadah ternyata sangat positif. Paradoksnya, ditemukan bahwa beberapa sampel yang dianggap sebagai air suci memancarkan getaran negatif
  4. Batasan atas dan bawah dari medan energi positif dan negatif yang dipancarkan sampel air masing-masing 15,7 meter (51,5 kaki) dan 5,75 meter (18,9 kaki). Ini menunjukkan rentang vibrasi spiritualyang sangat besar yang dapat dimiliki sampel air.

Spiritual Science Research Foundation (SSRF), terdaftar di Amerika Serikat, Australia dan Uni Eropa. SSRF didedikasikan untuk meneliti dimensi spiritual dengan tujuan untuk mengungkap alam spiritual dan memberikan penelitian yang akan membantu setiap individu untuk meringankan kesulitan dalam hidup secara efektif dan tumbuh secara spiritual. Sejak awal berdiri, situs web SSRF (www.ssrf.org) telah dikunjungi oleh lebih dari 50 juta pengunjung.

Universitas Spiritualitas Maharshi adalah institusi utama untuk pembelajaran spiritual. Telah didirikan untuk membimbing orang-orang dalam perjalanan spiritual mereka untuk kemajuan spiritual yang lebih cepat dan untuk meneliti dimensi spiritual. Pusat penelitian spiritualnya terletak di Goa, India. Selama 2 tahun terakhir, ia telah menerbitkan dan mempresentasikan makalah penelitian di hampir 50 konferensi akademik di seluruh dunia. Daftar makalah penelitian tersedia di situs web, http://www.spiritual.university/

“Untuk mengunduh siaran pers dalam format PDF, silakan klik di sini” Siaran Pers – Getaran Energi Air di Bumi“

Mengapa Anda Harus Melakukan Shraddha Bahkan Jika Anda Bukan Seorang Hindu

Temuan penelitian menunjukkan bahwa energi dan aura positif seseorang dapat berlipat ganda setelah melakukan ritual Shraddha, terlepas dari budaya dan agamanya.

MELBOURNE / NEW JERSEY (05 Sep 2017) – Setiap tahun selama dua minggu Pitrupaksha, umat Hindu melakukan ritual Shraddha untuk menenangkan leluhur mereka yang telah meninggal dan membantu mereka dalam perjalanan selanjutnya di akhirat. Apakah ini hanya sebuah kebiasaan yang terselubung oleh kepercayaan agama atau ada alasan kuat untuk itu? Menurut SSRF, sebuah organisasi yang mengkhususkan diri dalam penelitian spiritual, Shraddha adalah ritual ampuh yang tidak hanya membantu leluhur tetapi juga menciptakan lapisan pelindung positif di sekitar keturunan mereka.

Bapak.Sean Clark, editor situs web SSRF, menjelaskan bahwa metode utama yang digunakan oleh SSRF untuk melakukan penelitian spiritual adalah menggunakan indra keenam tingkat lanjut. Selain itu, SSRF juga menggunakan suatu alat pemindai aura dan energi untuk memfasilitasi penelitian di berbagai bidang seperti Shraddha. Dalam makalah terbaru yang diterbitkan oleh tim peneliti di SSRF, potensi dari ritual Shraddha itu diuji.

Menggunakan Universal Thermo Scanner (UTS), sebuah instrumen yang dikembangkan oleh Dr. Mannem Murthy (mantan ilmuwan nuklir), tim peneliti SSRF melakukan percobaan pada seseorang yang melakukan Mahalaya Shraddha pada tanggal 22 Sep 2016. UTS adalah instrumen yang mampu melakukan pengukuran energi halus dan aura di sekitar objek apa pun, baik yang hidup atau mati. Sebelum ritual Shraddha dimulai, UTS menunjukkan bahwa total pengukuran aura seseorang adalah 1,31 meter. Setelah ritual selesai, auranya berlipat ganda menjadi 2,64 meter. Bersamaan dengan itu, ia juga mengembangkan aura positif sepanjang 1 meter yang terpisah dari aura total yang diukur. Eksperimen ini hanyalah salah satu dari banyak eksperimen terobosan yang dilakukan oleh SSRF yang menunjukkan bagaimana seseorang yang melakukan Shraddha mendapat manfaat di tingkat spiritual.

Tetapi mengapa ritual ini dibutuhkan?

Penelitian spiritual yang dilakukan oleh SSRF menunjukkan bahwa ikatan karma antara arwah leluhur dengan keturunannya cukuplah kuat. Arwah leluhur terus memainkan peran dalam kehidupan keturunan mereka bahkan setelah mereka meninggal. Arwah leluhur mencoba untuk memenuhi keinginan mereka melalui keturunan mereka, seringkali mengakibatkan kecanduan terhadap berbagai zat seperti alkohol, obat-obatan, dll. Mereka juga menyebabkan masalah dalam kehidupan keturunan mereka dalam upaya  untuk menjangkau mereka dengan melakukan sesuatu yang bersifat spiritual yang dapat membantu mereka di akhirat. Shraddha adalah ritual kunci yang membantu leluhur. Oleh karena itu, penting bahwa setiap orang terlepas dari agama atau budaya melakukan Shraddha untuk membantu leluhur dan diri mereka sendiri.

”Bapak Sean menjelaskan, “Semua detail Pitrupaksha dan Shraddha diberikan di situs web kami. Bagi mereka yang tidak dapat melakukan ritual lengkap, kami juga telah membuat garis besar ritual Shraddha 4 langkah sederhana. Ini bisa dilakukan oleh siapa saja di rumah. Ketika selesai dengan penyerahan diri, mereka dan leluhur mereka mendapatkan manfaat maksimal. ”

Ini tautan ke halaman web :

https://www.spiritualresearchfoundation.org/indonesian/kesulitan-spiritual/permasalahan-leluhur/dwiminggu-arwah-leluhur-ritual-shraddha/

SSRF, yang berbasis di Australia, AS dan Eropa, menerbitkan penelitian spiritual yang dilakukan melalui indra keenam tingkat lanjut (ESP). Oleh karena itu, SSRF mampu mempelajari dimensi spiritual yang sering diabaikan oleh metode penelitian konvensional.

Untuk kontak media, kunjungi bagian siaran pers SSRF : https://www.ssrf.org/about-us/press-releases/

SIARAN PERS

Analisis kimiawi partikel ilahi yang mengindikasikan asal supernaturalnya

Partikel ilahi yang ditemukan di tempat-tempat yang murni spiritual yang memiliki sifat kimiawi tidak biasa, demikian hasil temuan dari sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Spiritual Science Research Foundation (SSRF).

MELBOURNE / NEW JERSEY (17 April 2013) – Lembaga penelitian dan laboratorium terkenal di India telah mengkonfirmasi beberapa sifat kimiawi yang tidak biasa dari sejumlah partikel ilahi yang dianalisis sebagai bagian dari penelitian SSRF yang sedang berlangsung tentang fenomena spiritual.

Penelitian dimulai setelah kemunculan partikel ilahiuntuk pertama kalinya pada bulan Maret tahun lalu. Yang ditemukan di pori-pori kulit Dr. Jayant Athavale, seorang Suci yang tinggal di Goa, India. Segera setelah itu, partikel Illahi serupa terdeteksi di banyak tempat lain di India dan di seluruh dunia.

Partikel-partikel ilahi berkilau, berukuran kecil, rata-rata berdiameter setengah milimeter, dan dalam berbagai warna seperti emas, perak, merah, merah muda, biru dan nila. Partikel-partikel tersebut terlihat melalui penglihatan biasa dan memberikan pengalaman spiritual yang positif.

Analisis laboratorium yang terperinci mengungkapkan beberapa ciri khusus dari partikel-partikel ilahi ini, seperti tidak adanya logam di dalamnya, bentuk heksagonal tetapi bukan struktur kristal dan rumus kimia yang tidak menyerupai partikel lain yang diketahui.

Analisis dari struktur kimiawi partikel ilahi ini telah memastikan sifat-sifat yang sangat tidak biasa yang hanya sedikit diketahui oleh sains modern ”, kata Ana Prodanović dari SSRF. “Kami percaya ini karena partikelnya bersifat supernatural atau ilahi,” tambahnya.

Selain itu, melalui penelitian spiritualnya sendiri, SSRF telah memahami alasan kemunculan partikel-partikel Illahi pada waktu tertentu dalam sejarah dan kepentingan uniknya bagi umat manusia. SSRF menyatakan bahwa partikel-partikel ilahi semacam itu dapat muncul di mana saja di dunia ketika latihan spiritual dilakukan dengan emosi spiritual dan sikap melayani Tuhan.

Untuk mempresentasikan penelitian tentang partikel ilahi ini, SSRF menyelenggarakan konferensi web pada tanggal 14 Mei 2013. Rincian lengkap dapat ditemukan di : www.ssrf.org/divine-particles

Selain itu, empat buku tentang partikel Illahi akan diterbitkan dalam bahasa Inggris pada Juni 2013.

SSRF, yang berbasis di Australia, AS dan Eropa, menerbitkan penelitian spiritual yang dilakukan melalui indra keenam tingkat lanjut (ESP). Oleh karena itu,  SSRF mampu mempelajari dimensi spiritual yang sering diabaikan oleh metode penelitian konvensional.

Untuk kontak media, kunjungi bagian siaran pers SSRF atau telepon bebas pulsa AS: +1 877 909 7773, ext. 0

Download jumpa pers dalam bahasa Inggris) Analisis kimiawi partikel Ilahi yang mengindikasikan asal spernaturalnya dalam pdf.

SIARAN PERS

Akankah solusi pemanasan global berhasil tanpa perubahan internal pada manusia?

Perjuangan untuk mengurangi tren pemanasan global akan sepenuhnya berhasil hanya melalui upaya yang membawa suatu perubahan dalam pemikiran manusia, saran dari Spiritual Science Research Foundation (SSRF)

MELBOURNE / NEW JERSEY (18 November 2011) – Meskipun alasan dasar perubahan iklim dan bencana alam adalah perubahan siklus yang terjadi dari waktu ke waktu, namundalampenelitian spiritual yang dilakukan oleh SSRF mengungkapkan bahwa umat manusia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pola iklim. Pengaruh manusia pada alam menyumbang hampir 70% dari bencana alam saat ini.

Diketahui dengan baik bahwa umat manusia mempengaruhi alam pada tingkat fisik, seperti melalui penebangan pohon, kebocoran minyak atau emisi karbon, dan inilah yang paling sering diatasi melalui solusi pemanasan global dan tindakan lingkungan. Namun, ada efek yang jauh lebih signifikan yang dihasilkan manusia pada tingkat psikologis dan spiritual.

“Saat ini, perilaku dan pikiran rata-rata orang ditandai oleh ciri-ciri psikologis seperti keegoisan, keserakahan, kemarahan, agresivitas, dan posesif, jadi orang tanpa pandang bulu menyalahgunakan sumber daya Bumi”, Ana Prodanović dari SSRF menjelaskan. Dia menambahkan: “Saat kita mengembangkan kualitas seperti keluasan, penghematan, kesederhanaan, tidak mementingkan diri sendiri, kemampuan kita untuk menjaga planet meningkat.”

.Penelitian SSRF lebih lanjut menunjukkan bahwa perilaku buruk pada manusia yang kita lihat saat ini adalah hasil dari penurunan kesadaran spiritual mereka. Sebagai solusin untuk masalah ini, dan untuk membawa perubahan yang langgeng dalam pikiran manusia, SSRF menyarankan latihan spiritual teratur yang sesuai dengan hukum spiritual universal.

SSRF, yang berbasis di Australia, merupakan pusat dari pencari Tuhan YME(aspiran spiritual) di seluruh dunia, menerbitkan penelitian spiritual yang dilakukan melalui indra keenam tingkat lanjut (ESP). Oleh karena itu, SSRF mampu mempelajari pengaruh dimensi spiritual yang sering diabaikan oleh metode penelitian konvensional.

Untuk informasi lebih lanjut kunjungi artikel di atau download global warming solutions press release.

Untuk kontak media, kunjungi bagian siaran pers SSRF atau telepon bebas pulsa AS: +1 877 909 7773, ext. 0

SIARAN PERS

Perayaan Halloween mengundang kerasukan setan

Perayaan Halloween mengundang kerasukan hantu dan setan, terutama jika dirayakan berulang kali, demikian temuan sebuah studi yang dilakukan oleh Yayasan Penelitian Sains Spiritual (SSRF)

MELBOURNE / NEW JERSEY (26 Oktober 2011) – Hukum dasar ilmu spiritual menyatakan bahwa ‘Kata, sentuhan, bentuk, rasa, bau, dan energi yang terkait hidup berdampingan’. Artinya – di mana nama dan bentuk hantu, setan atau energi negatif ada, seperti pada Halloween, energi menyusahkan mereka juga ada. Karena bentuk dan warna dekorasi dan kostum yang digunakan dalam perayaan Halloween mirip dengan hantu, mereka bertindak sebagai antena untuk menarik banyak energi negatif yang mengganggu.

“Meskipun kita tidak melihatnya dengan mata telanjang, energi negatif yang terkumpul melalui perayaan Halloween, pakaian dan aksesori menumpuk di sekitar tubuh dan lingkungan kita, membentuk selubung hitam,” kata Ana Prodanović dari SSRF. Dia menambahkan: “Efek buruknya pada mereka yang menyamar berlangsung hingga tiga minggu, sementara seseorang yang merayakan Halloween berulang kali dalam waktu menjadi sepenuhnya terserap dalam selimut hitam ini dan karenanya 30% lebih rentan untuk dirasuki hantu”.

SSRF mempelajari hukum dan hubungan sebab-akibat dari dunia spiritual dan mendefinisikan kerasukan setan sebagai kendali dari hantu atau iblis atas emosi, pikiran, kemampuan pengambilan keputusan, dan selanjutnya tindakan seseorang. Hantu atau iblis mencapai ini dengan bergabung dengan kesadaran orang tersebut.

Populasi dunia saat ini menghadapi banyak kesulitan, setidaknya 50% di antaranya disebabkan oleh spiritual. Dengan merayakan Halloween, kita semakin mendorong peningkatan energi negatif, oleh karena itu SSRF menyarankan semua orang untuk menahan diri dari perayaan Halloween.

SSRF, yang berbasis di Australia, dengan pusat dan para seeker di seluruh dunia, menerbitkan penelitian spiritual yang dilakukan melalui indra keenam tingkat lanjut (ESP). Sehingga mampu mempelajari aspek-aspek dimensi spiritual yang sering terlewatkan oleh metode penelitian konvensional.

Untuk kontak media, kunjungi bagian siaran pers SSRFatau telepon bebas pulsa AS: +1 877 909 7773, ext. 0

Unduh siaran pers ‘Perayaan Halloween mengundang kesurupan’ dalam pdf.

JUMPA PERS

Dapatkah Agnihotra mencegah efek radiasi nuklir?

Penelitian yang dilakukan melalui indra keenam tingkat lanjut oleh Yayasan Penelitian Sains Spiritual (SSRF) menegaskan bahwa api pengorbanan Veda yang disebut Agnihotra dapat mengurangi efek radiasi nuklir. Agnihotra memberikan perlindungan lebih jika dilakukan oleh seseorang yang memiliki kesadaran spiritual tingkat tinggi.

MELBOURNE / NEW JERSEY (23 Maret 2011) – Jepang baru-baru ini mengalami bencana alam yang dahsyat yang kemudian menyebabkan ledakan di pembangkit nuklirnya di Fukushima. Hal ini telah menimbulkan keprihatinan masyarakat dan pemerintah di seluruh dunia tentang bahaya radiasi nuklir yang dapat mencapai negara lain. Hampir tidak ada obat yang tersedia untuk mencegah efek radiasi nuklir. Namun, Spiritualitas dapat menawarkan solusi untuk masalah ini.

Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka dapat mempersiapkan diri secara spiritual untuk kemungkinan serangan nuklir. Penelitian unik yang baru-baru ini diterbitkan oleh SSRF menunjukkan kemanjuran ritual Weda Agnihotra dalam kasus kerusakan nuklir. Agnihotra adalah api pengorbanan kecil yang dilakukan saat matahari terbit dan terbenam bersama dengan pembacaan mantra.

“Setiap ledakan nuklir menciptakan gelombang hitam energi suara yang sumbang, tidak dapat dideteksi oleh mata dan telinga manusia, yang bergerak melalui lingkungan”, kata Ana Prodanović dari SSRF. “Ritual Agnihotra yang sederhana melawan gelombang hitam ini dengan gelombang kemerahan positif yang dihasilkan oleh api Agnihotra. Ini menetralkan kerusakan yang disebabkan oleh radiasi termal. ”

Meskipun agnihotra memiliki kapasitas untuk melindungi dari radiasi termal dan dampak radioaktif, agnihotra mungkin tidak dapat melindungi seseorang di luar radius ledakan dari semua bentuk radiasi. Tingkat perlindungan yang diberikannya akan sangat bergantung pada kemurnian spiritual dan kesadaran orang yang melakukannya. Seseorang pada tingkat kesadaran yang lebih tinggi akan dapat memperoleh perlindungan lebih. Kesadaran spiritual meningkat dengan melakukan latihan spiritual secara teratur dan mengikuti gaya hidup tanpa pamrih.

Selain itu, menemukan diri sendiri di sekitar insiden yang tidak diinginkan, seperti ledakan bom nuklir akan sangat bergantung pada takdir seseorang. Studi SSRF menunjukkan bahwa melalui latihan spiritual teratur seseorang dapat memperoleh perlindungan dari jenis takdir tertentu bahkan jika seseorang tidak melakukan Agnihotra.

SSRF, yang berbasis di Australia, dengan pusat dan para aspiran spiritual di seluruh dunia, menerbitkan penelitian spiritual yang dilakukan melalui indra keenam tingkat lanjut (ESP). Sehingga mampu mempelajari aspek-aspek dimensi spiritual yang sering terlewatkan oleh metode penelitian konvensional.

Untuk informasi lebih lanjut tentang efektivitas Agnihotra dalam mengurangi radioaktivitas, kunjungi tautan ini.

Untuk detail kontak media, kunjungi bagian siaran pers SSRF.

Unduh siaran pers Agnihotra dalam pdf.

Yayasan Penelitian Sains Spiritual (SSRF) memprotes “The Love Guru”

Lihat protes

JUMPA PERS

Penelitian spiritual mengungkap penyebab sesungguhnya dari kecanduan dan pengobatannya

MELBOURNE, 8 November / Medianet International-AsiaNet / –

Yayasan Penelitian Sains Spiritual (SSRF) menyatakan bahwa 96% akar penyebab dari semua jenis kecanduan sebenarnya ada di alam spiritual, disebabkan karena dirasuki oleh suatu entitas.

SSRF, yang berbasis di Melbourne, Australia baru-baru ini menerbitkan penelitian terobosan tentang penyebab kecanduan. Organisasi tersebut melakukan penelitian spiritual yang mencakup ranah spiritual, bersama dengan faktor fisik dan psikologis dalam menentukan faktor penyebab di balik permasalahan dalam kehidupan. spiritual, SSRF mengartikandunia spiritual sebagaialam surga, neraka, dunia bawah, dll. Yang tidak dapat dianalisis dengan metodologi penelitian konvensional. SSRF menyatakan bahwa penelitian spiritual hanya dapat dilakukan dengan menggunakan indra keenam yang maju (ESP) dan lebih holistik daripada metodologi penelitian konvensional.

Poinpentingdari penelitian spiritual yang dilakukan pada kecanduan adalah :

  • 96% dari semua jenis kecanduan terutama disebabkan oleh kerasukan hantu atau leluhur kita yang telah meninggal.
  • Sebaliknya, total hanya 4% yang dikaitkan dengan faktor fisik dan psikologis. Ini termasuk alasan fisik seperti seseorang sangat menyukai zat tertentu atau alasan psikologis seperti kecemasan, depresi, dll.
  • Nampaknya zat adiktif seperti nikotin dan heroin masing-masing hanya 0,75% dan 3% dari alasan mengapa orang kecanduan.
  • Karena akar penyebabnya adalah kerasukan oleh suatu entitas di alam spiritual, pengobatan kecanduan paling efisien hanya jika menggunakan solusi terapi spiritual. Ini juga alasan mengapa secara historis tingkat keberhasilan pengobatan kecanduan rendah.
  • SSRF merekomendasikan program perawatan spiritual tiga langkah tanpa biaya, yang akan memastikan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi untuk berhenti dari kebiasaan adiktif jika dilakukan dengan cermat.

“Manfaat utama dari program perawatan spiritual tiga langkah untuk kecanduan adalah bahwa gejala putus obat minimal tidak seperti yang dialami pecandu saat menjalani perawatan konvensional,” kata Sean Clarke, editor situs web SSRF. “Kami memiliki tingkat keberhasilan 100% atas belasan kasus terkait kecanduan alkohol, rokok, hingga obat-obatan.

SSRF menyatakan bahwa meskipun pengobatan pasti akan berhasil pada semua jenis kecanduan, faktor penting yang merupakan prasyarat pengobatan adalah keinginan orang tersebut untuk menghentikan kebiasaan tersebut.

Untuk informasi lebih lanjut kunjungi https://www.spiritualresearchfoundation.org/indonesian/kesulitan-spiritual/adiksi/definisi-kecanduan-adiksi/

Sumber: Spiritual Science Research Foundation INC

Facebooktwitter